Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia bersiap menaikkan biaya perjalanan ibadah haji, namun di India justru ada rencana menurunkan ONH alias ongkos naik haji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut sumber kantor berita ANI, pemerintah India akan menurunkan biaya haji sebesar Rs 50.000 atau Rp9 juta per orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun lalu, Komite Haji India (HCI), sebuah badan yang dikelola pemerintah yang mengatur perjalanan sekitar 70% jamaah, mengutip 399.500 rupee atau Rp 73 juta per kepala, naik dari 269.700 (Rp50 juta) rupee dua tahun lalu.
Selain itu, sumber tersebut mengklaim bahwa pendaftaran haji tahun ini juga akan digratiskan. Sebelumnya, seseorang harus membayar Rs 400 (sekitar Rp75 ribu) untuk mendaftar.
"Aplikasi haji kali ini gratis. Semua jemaah haji akan mengajukan gratis. Kali ini biaya haji akan lebih murah sekitar Rs 50.000 per orang," kata sumber itu seperti dikutip Indiatvnews.com, 6 Februari 2023.
Selain itu, tidak ada biaya tambahan yang diminta untuk bagasi, seperti tas, koper, payung, atau seprai. Lansia, penyandang disabilitas dan wanita akan mendapatkan prioritas. Wanita mana pun yang berusia di atas 45 tahun sekarang dapat mengajukan haji sendiri, katanya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa pemeriksaan kesehatan hanya akan dilakukan di pusat kesehatan pemerintah. Pemeriksaan rumah sakit swasta tidak akan berlaku.
ONH di Malaysia, dilaporkan naik menjadi sekitar RM31.000 (Rp107,5 juta) tahun ini, naik sekitar RM2.368 atau Rp 8,2 juta dari musim lalu.
Direktur eksekutif Tabung Haji (TH) Malaysia, Haji Datuk Seri Syed Saleh Syed Abdul Rahman, mengatakan bahwa faktor utama kenaikan harga adalah inflasi ekonomi global, pajak, nilai tukar mata uang dan sewa properti di Mekkah dan Madinah.
“Kenaikan ini juga karena biaya tambahan yang melibatkan fasilitas yang ada dan baru seperti tenda di Arafah dan Mina, mutawwif (panduan untuk jamaah) dan penggunaan bus yang lebih baik di Arab Saudi,” katanya dikutip Utusan Malaysia, 16 Januari 2023.