Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Orang Nomor 2 Korea Utara Kunjungi Iran 10 Hari, Ada Apa?  

Orang nomor 2 di Korea Utara, Kim Yong Nam berkunjung ke Iran selama 10 hari atau 2 hari sebelum Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi.

6 Agustus 2017 | 20.48 WIB

Kim Yong Nam Presiden Korea Utara. boston.com
Perbesar
Kim Yong Nam Presiden Korea Utara. boston.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO,JTeheran- Orang nomor 2 di Korea Utara, Kim Yong Nam berkunjung selama 10 hari ke Iran. Kim dan rombongan tiba di Teheran pada hari Kamis, 4 Agustus 2017 atau 2 hari sebelum Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi terbarunya kepada negara yang baru saja meluncurkan uji coba rudal balistik antarbenua atau ICBM.

Kunjungan Kim diawali dengan menghadiri pelantikan presiden Iran Hasan Rouhani pada hari Sabtu, seperti dikutip dari CNBC, 6 Agustus 2017.

Baca: PBB Jatuhkan Sanksi Baru, Tolak Ekspor Korea Utara

Kim yang menjabat sebagai Ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara diperkirakan akan memperluas kerja saja militernya dengan Iran. Selain itu, Pyongyang sedang mencari cara untuk menghadang berbagai sanksi internasional guna meningkatkan masuknya mata uang asing demi berlangsungnya kekuasaan Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara.

Menanggapi sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara, Rouhani secara tegas menentang sanksi yang dijatuhkan kepada Korea Utara.

"Kebijakan penjatuhan berbagai sanksi hari ini merupakan sebuah kegagalan dan merupakan kebijakan yang tak membuahkan hasil," kata Rouhani usai pelantikannya.

Baca: Korea Utara Dihukum, Trump Berterima Kasih ke Cina dan Rusia

Iran dan Korea Utara merupakan 2 negara yang merasakan ancaman yang berasal dari Amerika Serikat dan negara-engara Barat. Kedua negara dikenai sanksi terkait dengan program senjata nuklir.

Kerja sama Korea Utara dan Iran diramalkan akan semakin erat. Korea Utara sampai-sampai membuka kedutaannya di Teheran yang pembukaannya diresmikan pada hari Rabu, 3 Agustus 2017.

"Kedutaan yang baru ini dibangun untuk mendorong pertukaran, kontak dan kerja sama antara dua negara demi perdamaian dunia dan keamanan serta keadilan internasional," ujar KCNA, kantor berita resmi Korea Utara menanggapi membaiknya hubungan Iran dan Korea Utara.

CNBC | MARIA RITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus