Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Palestina kembali mengecam keras tindakan aparat Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa. Hal tersebut menyusul bentrokan ketiga antara warga Palestina dan aparat Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, Senin, 10 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari kantor berita Al-Jazeera, Ketua Umum Partai Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouti menyatakan apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa sebagai pelanggaran HAM dan tindakan pidana. Sebab, Aparat Israel menyerang warga Palestina di Masjid Al-Aqsa tanpa alasan.
"Ini adalah salah satu peristiwa paling mengejutkan yang pernah saya lihat. Mereka (aparat Israel) bahkan menyerang tim medis tanpa alasan apapun," ujar Barghouti yang juga berada di Masjid Al-Aqsa ketika bentrokan terjadi.
Tidak berhenti di situ, Barghouti juga menyatakan aksi Israel sebagai tindakan rasis dan praktik apartheid. Oleh karenanya, ia mendesak aparat Israel untuk segera menghentikan aksi-aksi provokatif, yang bisa memicu kerusuhan, sebelum situasi berkembang ke arah yang tidak diinginkan.
Menurut palang merah Palestina, kurang lebih 305 orang mengalami luka-luka dalam kejadian di Masjid Al-Aqsa hari ini. Angka tersebut lebih besar dibandingkan bentrokan pertama yang terjadi pada Jumat pekan lalu. Adapun dari 305 orang itu, sebanyak 228 di antaranya telah dilarikan ke rumah sakit.
Dari sisi Israel, jumlah aparat yang terluka juga lebih banyak dibandingkan bentrokan sebelumnya. Menurut data Militer Israel, 21 personil mereka mengalami luka-luka.
Per berita ini ditulis, bentrokan telah usai kurang lebih 1 jam yang lalu. Aparat Israel telah meninggalkan lokasi kejadian, memungkinkan pengurus Masjid Al-Aqsa untuk membuka pintu masuk agar mereka yang terjebak di dalam bangunan bisa pulang. Di saat bersamaan, sejumlah warga Palestina bersama-sama membersihkan sisa kerusuhan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.
Bentrokan yang terjadi adalah perkembangan dari insiden serupa pada Jumat pekan lalu. Rencana Israel menggusur warga di permukiman Sheikh Jarrah, yang sejatinya bagian dari Palestina, telah mendorong warga di sana untuk berunjuk rasa di Masjid Al-Aqsa. Namun, Israel bergeming, menegaskan bahwa rencana pembangunan di Yerusalem Timur, termasuk Sheikh Jarrah, tak akan terpengaruh aksi warga Palestina.
Baca juga: Hamas Serukan Warga Palestina Turun ke Jalan Lawan Pendudukan Israel
ISTMAN MP | AL JAZEERA
Catatan redaksi: Berita ini telah mengalami perbaikan di akhir paragarf perihal rencana pembangunan Israel di Yerusalem Timur. Bagian yang masuk dalam rencana Israel bukanlah Masjid Al-Aqsa, tetapi Sheikh Jarrah. Atas kesalahannya, kami mohon maaf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini