Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, - Mantan putra mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, menandatangani surat pernyataan kesetiaan pada Raja Abdullah II. Hal ini ia lakukan setelah dituduh berencana melakukan kudeta oleh pemerintahan kakak tirinya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Surat kesetiaan ini dibuat oleh Pengadilan Kerajaan Yordania. "Kepentingan tanah air harus tetap di atas setiap pertimbangan, dan kita semua harus mendukung raja dalam upayanya untuk melindungi Yordania dan kepentingan nasionalnya," bunyi surat tersebut dikutip dari Arab News, Selasa, 6 April 2021.
Pangeran Hamzah menandatangani surat tersebut di rumah Pangeran Hassan yang didelegasikan oleh Raja Abdullah II untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pangeran Hassan adalah paman dari Raja Abdullah II dan juga mantan putra mahkota.
"Mengingat keputusan Raja Abdullah II untuk menangani masalah Pangeran Hamzah dalam kerangka keluarga Hashemite, Yang Mulia mempercayakan jalan ini kepada pamannya, Pangeran Al Hassan," kata pengadilan.
Pangeran Hassan adalah saudara dari mendiang Raja Hussein, yang merupakan ayah dari Raja Abdullah II dan Pangeran Hamzah.
Pengadilan Kerajaan mengatakan Pangeran Hassan telah berkomunikasi dengan Pangeran Hamzah, dan menegaskan bahwa dia berkomitmen dengan pendekatan keluarga kerajaan, dan jalan yang dipercayakan Raja Yordania kepada Pangeran Hassan.
Sumber: ARAB NEWS