Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Burkina Faso menyatakan penyanderaan di Hotel Splendid sudah berakhir setelah pasukan Burkina Faso dan Prancis melakukan operasi gabungan. Empat orang penyerang, dua di antaranya dikabarkan perempuan, tewas dalam penyerangan.
Sekitar 23 orang dari 18 negara berbeda tewas setelah militan Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) menyerang sebuah hotel mewah di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, Jumat malam hingga Sabtu pagi waktu setempat, 16 Januari 2016. Mereka menembaki pengunjung hotel dan menyandera beberapa orang.
Presiden Burkina Faso, Roch Kabore, yang tiba di lokasi pada hari Sabtu pagi dengan pengamanan yang ketat, mengumumkan sandera yang dibebaskan sebanyak 150 orang.
Sementara, Duta Besar Perancis Gilles Thibault menyebutkan, jumlah korban tewas lebih banyak dari 27 jiwa dan membantah ada perempuan di antara para militan yang tewas di hotel.
Pemerintah Burkina Faso juga menyebutkan bahwa seorang dokter Austria dan istrinya diculik pada Jumat malam di Burkina Faso utara, dekat perbatasan dengan Mali. Sempat terjadi simpang siur informasi soal ini. Awalnya, pemerintah Burkina Faso menyatakan bahwa pasangan yang diculik adalah warga negara Austria. Mereka kemudian mengoreksi pernyataannya dengan mengatakan yang diculik adalah warga negara Australia.
BBC | LARISSA HUDA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini