Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja pelabuhan Italia di Kota Livorno pada Ahad menolak mengangkut kargo senjata dan peledak setelah mengetahui tujuan pengiriman kargo ke Pelabuhan Ashdod Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pelabuhan Livorno tidak akan menjadi kaki tangan dalam pembantaian rakyat Palestina," kata L'Unione Sindacale di Base (USB), serikat pekerja pelabuhan Italia, dikutip dari kantor berita WAFA Palestina, 19 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
USB mengatakan kapal tersebut berisi senjata dan bahan peledak yang akan membunuh warga sipil Palestina, yang telah dilanda serangan hebat yang telah menewaskan ratusan korban sipil, termasuk anak-anak.
Tim penyelamat membawa Suzy Eshkuntana, 6 tahun, saat mereka menariknya dari puing-puing bangunan di lokasi serangan udara Israel, di Kota Gaza 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]
Sebuah laporan oleh The Weapon Watch, sebuah LSM berbasis di Genoa yang memantau pengiriman senjata di pelabuhan Eropa dan Mediterania, memberitahu serikat pekerja pelabuhan informasi tujuan kapal dan isinya.
LSM tersebut mendesak pemerintah Italia untuk mempertimbangkan apakah mereka menangguhkan sebagian atau semua ekspor militer Italia ke wilayah konflik Israel-Palestina.
Meskipun pengiriman tersebut tetap berlanjut ke Napoli, karena sebagian besar pekerja pelabuhan lainnya terus memuat kapal, kelompok pekerja Italia lainnya telah menyerukan koordinasi antara pekerja pelabuhan untuk mencegah pengiriman senjata yang dapat digunakan untuk mengebom Gaza.
Pekerja USB akan mengambil bagian dalam protes jalanan untuk menyerukan penghentian segera pemboman di Gaza, kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan, The Independent melaporkan.
Protes telah terjadi di berbagai kota Italia minggu ini, menyusul agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan Yerusalem.
WAFA | THE INDEPENDENT