Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin separatis Catalan Carles Puigdemont ditahan pada Kamis oleh polisi Italia di Sardinia, menurut pernyataan kantornya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spanyol menuduh Carles Puigdemont, mantan kepala daerah Catalan, dengan pasal menghasut, mengklaim dia membantu mengatur referendum kemerdekaan 2017 yang dianggap ilegal oleh pengadilan Spanyol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada bulan Maret, Parlemen Eropa mencabut Carles Puigdemont dari kekebalan yang dia nikmati sebagai anggota sejak 2019. Sejak itu Carles Puigdemont tinggal di pengasingan di Belgia.
Dikutip dari Reuters, 24 September 2021, kantor Puigdemont mengatakan Puigdemont telah melakukan perjalanan ke Alghero pada Kamis sore dari Brussel untuk menghadiri Adifolk International Exhibition dan untuk bertemu dengan kepala daerah Sardinia dan ombudsmannya.
"Ketika dia tiba di bandara Alghero, dia dihentikan oleh polisi perbatasan Italia. Besok dia akan diserahkan kepada hakim pengadilan banding Sassari, yang berwenang untuk memutuskan apakah akan membebaskannya atau mengekstradisinya," kata kantor Puigdemont.
Presiden Catalunya Carles Puigdemont (tengah) bersama sejumlah anggota dewan daerah Catalunya menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan oleh gerakan pro-kemerdekaan Catalunya ANC (Catalan National Assembly) dan Omnium Cutural, di Barcelona, Spanyol, 21 Oktober 2017. Dalam aksinya, mereka membawa poster bertuliskan Bebaskan Jordi. [REUTERS/Ivan Alvarado]
Pengacara Puigdemont Gonzalo Boye mengonfirmasi penahanan itu di Twitter, menambahkan bahwa itu dibuat berdasarkan surat perintah penangkapan Eropa dari 14 Oktober 2019, yang dengan "keharusan hukum - sebagaimana dinyatakan oleh Pengadilan Eropa, ditangguhkan."
Puigdemont tunduk pada surat perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan oleh Spanyol yang meminta ekstradisinya atas perannya dalam upaya kemerdekaan Catalonia.
Referendum Catalonia membawa krisis politik terbesar Spanyol dalam beberapa dekade dan diikuti oleh deklarasi kemerdekaan sepihak oleh parlemen Catalan pada Oktober 2017, yang mendorong pemerintah pusat untuk memberlakukan aturan langsung dari Madrid dan pihak berwenang untuk menangkap para pemimpin separatis termasuk Carles Puigdemont.
REUTERS