Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi untuk pertama kalinya mengizinkan wilayah udaranya digunakan untuk penerbangan Air India terbang ke Israel. Laporan Haaretz seperti dikutip Al Jazeera menyebutkan, keputusan tersebut akan diberlakukan pada Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan demikian, penerbangan dari New Delhi ke Tel Aviv akan lebih singkat dua setengah jam," tulis Al Jazeera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama Perdana Menteri India Narendra Modi. thenews.com.pk
Selain mempersingkat masa terbang, tulis Haaretz, perusahaan maskapai penerbangan dapat menghemat biaya dan dapat menjual tiket lebih murah kepada penumpang.
Arab Saudi menerapkan pelarangan terbang menuju Israel di atas wilayah udaranya selama 70 tahun. Sementara itu bukan rahasia lagi bahwa puluhan jet pribadi milik pengusaha dan pangeran terbang dari Arab Saudi atau bandara di negara Teluk menuju Israel.
"Mereka tidak dapat menggunakan rute langsung dan harus transit di Amman, Yordania," kata Al Jazeera.
Pangeran Mohammed bin Salman dan PM Isreal Netanyahu. REUTERS
Perubahan kebijakan Arab Saudi itu dipandang sebagai pengaruh Perdana Menteri India Narendra Modi di kawasan Timur Tengah yang rencananya akan mendarat di Tepi Barat, Palestina, pada 10 Februari 2018. Tahun lalu, Modi menjadi Perdana Menteri pertama India yang berkunjung ke Israel.