Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Australia menggrebek kantor media Australian Broadcasting Corps atau ABC di Sydney hari Rabu, 5 Juni 2019 terkait laporan perilaku pasukan Australia di Afganistan tahun 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggrebekan ini merupakan yang kedua setelah sehari sebelumnya dilakukan di rumah editor News Corp diduga terkait dengan laporan tahun 2018 mengenai rencana mematai-matai email, pesan telepon, dan rekening bank warga Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun polisi Australia membantah penggrebekan kantor ABC dan News Corp berkaitan.
"Ini sangat tidak lazim bagi penyiaran nasional digrebek dengan cara begini," kata Direktur Pelaksana ABC David Anderson dalam pernyataan, seperti dikutip Reuters.
"Ini adalah perkembangan serius dan menimbulkan keprihatinan atas kebebasan pers dan pengawasan publik yang tepat terhadap masalah keamanan dan pertahanan nasional."
News Corp yang dikendalikan Ruport Murdoch, menyebut penggrebekan itu sebagai tindakan keterlaluan dan intimidasi yang berbahaya.
Editor investigasi ABC, John Lyons meng-tweet foto surat perintah penangkapan yang menunjukkan target termasuk dua wartawan ABC, direktur pemberitaan dan mantan pengacara militer Australia, David William McBride. Pengacara ini tahun lalu didakwa membocorkan rahasia negara. Laporan media menyebutkan McBride mengaku tidak bersalah.
Penggrebekan kantor ABC terjadi seminggu setelah perkara MCBride diajukan ke Pengadilan Mahkamah Australia atas dakwaan pembocoran dokumen yang sekarang dikenal sebagai Afghan Files.
Afghan Files merupakan hasil investigasi sehubungan dengan dokumen yang diberi tanda AUSTEO atau Australian Eyes Only berisikan secara detil tentang sedikitnya 10 insiden yang terjadi pada tahun 2009-2013, saat pasukan khusus menembak mati bukan hanya gerilyawan, namun juga pria dan anak-anak yang tak bersenjata. Peristiwa itu diterbitkan pada Juli 2017.
Belum jelas diketahui alasan polisi Australia melakukan penggrebekan di kantor ABC dan rumah editor News Corp 2 tahun setelah laporan investigasi tentang perilaku kejam pasukan Australia di Afganistan dipublikasikan.