Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prancis memuji keputusan Azerbaijan dan Armenia melakukan gencatan senjata di Nagorno-Karabakh. Menurut mereka, langkah tersebut merupakan awal yang bagus untuk memastikan konflik di Nagorno-Karabakh usai sepenuhnya.
"Gencatan senjata tersebut harus diimplementasi sepenuhnya untuk memastikan kondisi (di Nagorno-Karabakh) memungkinkan untuk mengakhiri konflik sepenuhnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes von der Muhll, dalam keterangan persnya, dikutip dari Reuters, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Agnes von der Muhll melanjutkan bahwa Armenia dan Azerbaijan juga harus berkomitmen untuk terus melanjutkan negosiasi damai yang substantif di antara keduanya. Ia berkata, jangan sampai negosiasi tersebut terhenti karena kepentingan-kepentingan pribadi.
"Diskusi yang substansial, di mana kedua negara sudah melakukannya dalam mediasi oleh grup Minsk (OSCE), harus berlanjut tanpa syarat apapun," ujar Agens von der Muhll.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan hal senada. Mereka juga mengapresiasi gencatan senjata dan mengingatkan bahwa hal itu bukan berarti konflik telah usai.
"Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan adalah langkah signifikan, namun itu tidak akan menjadi solusi berjangka panjang," ujar mereka. Turki menegaskan komitmennya untuk tetap menyokong Azerbaijan terkait Nagorno-Karabakh.
Diberitakan sebelumnya, gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh disetujui Sabtu ini usai negosiasi selama 10 jam. Negosiasi dilakukan di Rusia, dengan Organisasi Keamanan dan Kooperasi Eropa (OSCE) berperan sebagai mediator. Dalam organisasi tersebut, Rusia, Amerika, dan Prancis menjadi anggota.
Dalam pelaksanaannya, gencatan senjata tersebut juga memasukkan klausul pertukaran tahanan dan jenazah. Diketahui korban konflik di Nagorno-Karabakh sudah mencapai ratusan orang. Untuk prosesnya, Komite Palang Merah yang akan bertindak sebagai perantara untuk memastikan proses pertukaran berjalan lancar.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui akan seberapa lama gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan berlangsung. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, selaku mediator mengatakan bahwa masih ada banyak hal yang harus diurus terkait gencatan senjata di Nagorno-Karabakh. Ia juga mengingatkan bahwa gencatan senjata ini belum berarti damai antara Armenia dan Azerbaijan.
ISTMAN MP | REUTERS
https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan-france/france-says-nagorno-karabakh-ceasefire-is-first-step-idUSKBN26V0ER?il=0
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini