Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pria yang dituding mencoba membunuh Pelaksana Tugas Presiden Mali Assimi Goita dikabarkan tewas Ahad pekan lalu. Dikutip dari kantor berita Reuters, terduga tewas di rumah sakit dalam pengawasan pasukan pengamanan presiden.
"Di tengah proses investigasi, kondisi kesehatan terduga menurun. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggal di sana," ujar keterangan pers Pemerintahan Mali, Senin, 26 Juli 2021.
Goita, kolonel pasukan khusus yang mengorkestrasi dua kudeta di Mali, nyaris tewas dibunuh pada Selasa pekan lalu. Seorang pria, yang hingga saat ini belum diketahui namanya, hendak menusuknya ketika Goita tengah menunaikan ibadah salat di Masjid Bamako.
Aksi tersebut berhasil dicegah oleh pasukan pengamanannya. Pria terkait, yang mencoba membunuh Goita, langsung dilumpuhkan dan dibawa masuk ke dalam truk militer. Goita, di saat bersamaan, diamankan dari lokasi kejadian.
Per berita ini ditulis, penyebab kematian pria yang hendak membunuh Gotia masih diselidiki.
Sebagai catatan, Mali dalam situasi krisis ketika Assimi Goita dua kali melakukan kudeta. Kudeta pertama ia lakukan terhadap mantan Presiden Ibrahim Boubacar Keita pada Agustus 2020. Peristiwa itu mengantarkan Goita menjadi Wakil Presiden atas Presiden yang baru, Bah Ndaw.
Selang setahun, Goita kembali berulah. Ia mengkudeta Presiden Bah Ndaw dan sekarang menjadi penguasa yang baru. Anehnya, situasinya masih berupa Pelaksana Tugas Presiden Mali. Adapun langkah Goita mendapat kritik dari berbagai sisi, termasuk sekutu utamanya yaitu Prancis. Prancis memutus kerjasama militer dengan Mali pada Juni lalu.
Baca juga: Tekan Junta, Prancis Hentikan Kerjasama Militer dengan Mali
REUTERS | ISTMAN MP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini