Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah memerintahkan penguatan perbatasan Rusia. Dia juga dikabarkan sudah menginstruksikan dinas keamanan untuk menjaga kontrol yang lebih besar terhadap masyarakat dan membasmi pengkhianat, mata-mata, hingga penyabot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Kremlin Bantah Putin akan Dorong Belarusia Turun di Perang Ukraina
“Ketenangan maksimum, konsentrasi pasukan sekarang dibutuhkan dari badan-badan kontra-intelijen, termasuk intelijen militer,” kata kantor berita negara TASS mengutip perkataan Putin pada Senin, 19 Desember 2022, di Hari Layanan Keamanan yang dirayakan secara luas di Rusia,
“Penting untuk menekan tindakan dinas khusus asing, dengan cepat mengidentifikasi pengkhianat, mata-mata, dan penyabot. Perbatasan Rusia juga harus diperkuat," ujarnya menambahkan.
Putin juga mengatakan bahwa adalah tugas dinas keamanan khusus untuk memastikan keselamatan orang yang tinggal di wilayah di Ukraina, yang diklaim Moskow pada September telah dimasukkan ke dalam Rusia. Kyiv dan sekutu Baratnya mencap langkah itu sebagai aneksasi ilegal.
“Adalah tugas Anda untuk melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan keamanan mereka secara maksimal, menghormati hak dan kebebasan mereka,” kata Putin. Dia lebih lanjut menjanjikan mereka lebih banyak peralatan dan senjata modern.
Komentar Putin datang ketika serangan rudal Rusia di Ukraina telah meningkat dan perang Rusia di Ukraina nampak belum menunjukkan ujungnya, sekarang di bulan ke-10.
Berbicara kepada para pemimpin beberapa negara NATO melalui tautan video pada Senin, 19 Desember 2022 Presiden Volodymyr Zelensky terus mendesak sekutu Ukraina untuk memasok militernya dengan lebih banyak senjata.
Zelensky mengatakan dalam pidato larut malam pada Minggu,18 Desember 2022, sekitar sembilan juta dari sekitar 40 juta orang Ukraina dapat kembali mengakses listrik. Dalam beberapa pekan terakhir serangan rudal Rusia berfokus pada infrastruktur listrik dan air.
Pada Senin, 18 Desember 2022. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Zelensky "kurang memahami keseriusan saat ini dan kurangnya kepedulian terhadap rakyatnya".
Lavrov seperti dikutip TASS mengatakan, invasi Moskow ke Ukraina telah menghancurkan "permainan geopolitik Barat", yang ingin mengubah Ukraina menjadi ancaman permanen bagi Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini