Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di Bristol, Inggris, Abdinaasir Farah, 26 tahun, tinggal menghitung hari. Belum lama ini, dia menerima surat dari kantor imigrasi. Permintaan suakanya ditolak. Pilihannya tak banyak: meninggalkan Inggris dengan sukarela atau dideportasi dengan paksa. Ini berarti dia harus kembali ke negerinya, Somalia, yang masih digulung kekerasan. "Padahal sudah saya katakan kepada petugas imigrasi, jika saya dipulangkan, orang-orang bersenjata akan membunuh saya," ujar Abdinaasir, yang yakin akan segera masuk daftar deportasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo