Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

Jalan Tol di Langit Saudi

Untuk pertama kalinya pesawat Israel diizinkan melintasi wilayah udara Arab Saudi. Kesepakatan damai Israel-Saudi bergantung pada Joe Biden.

5 Desember 2020 | 00.00 WIB

Perdana Menteri Israel, Banyamin Netanyahu memberikan sambutan dalam upacara pembukaan jalur udara Uni Emirat Arab dan Israel, di Ben Guiron, Tel Aviv, Israel, 26 November 2020. REUTERS/Emil Salman/Pool
Perbesar
Perdana Menteri Israel, Banyamin Netanyahu memberikan sambutan dalam upacara pembukaan jalur udara Uni Emirat Arab dan Israel, di Ben Guiron, Tel Aviv, Israel, 26 November 2020. REUTERS/Emil Salman/Pool

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ringkasan Berita

  • Untuk pertama kalinya pesawat Israel diizinkan melintasi langit Arab Saudi.

  • Raja Salman disebut berseberangan dengan Putra Mahkota soal rencana Israel dan Amerika di Timur Tengah.

  • Kebijakan Joe Biden menentukan masa depan Timur Tengah.

PESAWAT dengan nomor penerbangan 6H 663 milik Israir Airlines, maskapai Israel, akhirnya berangkat sesuai dengan jadwal pada pukul 10 pagi dari Bandar Udara Ben Gurion, Tel Aviv, menuju Bandara Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 1 Desember lalu. Penerbangan langsung pertama pesawat Israel ke negara Arab itu hampir batal karena Arab Saudi baru mengizinkan pesawat tersebut melintasi wilayah udaranya beberapa jam sebelum keberangkatan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus