Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza ketika dunia mulai menjalani bulan suci Ramadan. Serangan Israel di wilayah kantong tersebut telah memasuki bulan keenam dan belum berhenti meski Ramadan telah dimulai sejak Senin, 11 Maret 2024 bagi umat Islam di Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Meskipun Ramadan telah dimulai, pembunuhan, pengeboman dan pertumpahan darah terus terjadi di Gaza,” kata Guterres kepada wartawan pada Senin, dikutip dari website PBB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan setidaknya 31.045 orang dan menyebabkan lebih dari 72.654 orang lainnya luka-luka di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
“Seruan saya yang paling kuat saat ini adalah hormati semangat Ramadan dengan membungkam senjata dan menghilangkan semua hambatan untuk memastikan pengiriman bantuan yang menyelamatkan nyawa dengan kecepatan dan skala besar yang diperlukan,” ujarnya.
Selain membombardir seluruh Gaza, Israel juga menetapkan blokade ketat yang menyulitkan bantuan kemanusiaan masuk. Negara-negara belakangan ini harus mengirimkan bantuan lewat jalur udara yaitu dengan menjatuhkan parasut.
Pasokan bantuan kemanusiaan yang disalurkan ke Gaza lewat jalur darat harus melalui salah satu dari dua titik masuk, yaitu Kerem Shalom dan Rafah. Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bulan lalu bahwa truk-truk bantuan kesulitan masuk karena pembukaan di dua titik tersebut tidak konsisten.
Menurut UNRWA, rata-rata hanya 168 truk bantuan per hari masuk ke Gaza selama sembilan hari pertama Maret 2024. Jumlah itu masih jauh di bawah target 500 truk per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
Akses masuk melalui kedua jalur penyeberangan semakin sulit akibat terbunuhnya beberapa polisi Palestina dalam serangan udara Israel di dekat penyeberangan pada awal Februari. UNRWA juga mengatakan sudah hampir enam pekan sejak mereka berhasil menyalurkan bantuan ke Gaza utara. orang-orang sangat cemas.
“Seharusnya ada lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk melalui jalan darat termasuk melalui UNRWA karena kami memiliki dampak terbesar di lapangan dan kami tahu bagaimana melakukan hal ini,” kata juru bicara Juliette Touma dalam wawancara kepada Channel 4.
Sedangkan Guterres dalam pesannya juga menyerukan pembebasan segera semua sandera yang masih ditahan oleh kelompok Palestina Hamas. “ Kita harus bertindak untuk menghindari kematian yang lebih bisa dicegah,” kata dia.
Sumber: aa.com.tr
Pilihan editor: Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini