Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Senat Amerika mufakat melarang aplikasi TikTok terpasang di gawai karyawan federal Amerika, terutama yang disediakan oleh pemerintah. Hal itu menyusul kekhawatiran bahwa TikTok digunakan Partai Komunis Cina untuk mengambil data pribadi publik Amerika.
"Kami terpacu oleh dukungan dari semua pihak yang ingin memastikan Partai Komunis Cina akuntabel. Hal itu termasuk perusahaan yang berafiliasi atau menjalankan perintah mereka," ujar Senator Josh Hawley yang mendukung penerbitan regulasi baru tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat, 7 Agustus 2020.
Keputusan Senat ini melanjutkan keputusan Parlemen AS atas hal yang sama. Bulan lalu, Parlemen Amerika memutuskan untuk melarang pegawai federal mengunduh, memasang, dan menggunakan aplikasi TikTok pada gawai dari pemerintah.
Versi final dari regulasi TikTok tersebut akan menggabungkan rancangan dari Parlemen dan Senat Amerika. Tahap selanjutnya tinggal meminta persetujuan dari Presiden Amerika Donald Trump untuk mengesahkannya.
Menanggapi putusan Senat Amerika, Gedung Putih menyatakan bahwa mereka akan mendukung penerbitan regulasi tersebut. Menurut mereka, niatan Kongres (Parlemen dan Senat) Amerika baik dan harus didukung.
"Kami mendukung niat mereka untuk melindungi gawai karyawan federal dari potensi resiko aplikasi pihak ketiga," ujar keterangan pers Gedung Putih.
Secara terpisah, TikTok menjawab diplomatis keputusan Senat Amerika. Mereka berkata, keputusan tersebut memperkuat komitmen mereka untuk menghadirkan aplikasi yang aman dan menghargai privasi publik.
Pada hari Rabu kemarin, TikTok sudah menyatakan akan membantu Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika dalam menjaga pelaksanaan Pilpres Amerika. Tujuannya, untuk mencegah penyebaran disinformasi selama Pilpres Amerika berlangsung.
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini