Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI gedung serbaguna tempat orang biasanya menyelenggarakan pesta perkawinan, Mahmud terbaring lemah. Beberapa balutan menutupi luka bekas tembakan di kepala, dada, dan kakinya. Senin pekan lalu, Mahmud, 21 tahun, bersama 11 rekannya diberondong puluhan peluru dari senapan tentara pendukung rezim Presiden Bashar al-Assad. Sepuluh rekannya tewas dalam penembakan itu. Beruntung, ia selamat. "Tentara menembaki kami membabi-buta," kata Mahmud, yang masih kesulitan berbicara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo