Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Oman memajang surat wasiat mantan pemimpin negara itu, yakni Sultan Qaboos. Surat wasiat itu menjadi sebuah penjelasan proses pemilihan penerus Sultan Qaboos hingga mengarah pada penunjukkan Sultan Haitham bin Tariq al-Said untuk memimpin Oman saat ini. Sultan Qaboos meninggal tanpa keturunan (anak).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari english.alarabiya.net, Sultan Qaboos meninggal pada 11 Januari 2020. Kepergiannya meninggalkan kekosongan kepemimpinan pada Oman. Dalam konstitusi Oman disebut keluarga kerajaan harus memilih sultan yang baru dalam tempo tiga hari untuk mengisi kekosongan kepemimpinan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jika keluarga kerjaan tidak memilih penerus tahta, maka berdasarkan konstitusi negara, Dewan Pertahanan harus membuka surat yang ditulis Sultan Qaboos secara rahasia terkait pilihan sosok penerusnya setelah dia meninggal. Pada praktiknya, Dewan berwenang Oman memilih untuk membuka surat yang ditinggalkan Sultan Qaboos dan mengikuti pilihannya.
“Haitham bin Tariq diambil sumpah sebagai sultan yang baru untuk memimpin Oman setelah dilakukan sebuah pertemuan keluarga yang memutuskan untuk menunjuk orang yang dipilih Sultan Qaboos,” tulis Pemerintah Oman di Twitter.
We are excited to have the honour to display the original will letter of the late Sultan Qaboos bin Said addressed to the Royal Family Council through the Defence Council, ...#__#____
— National Museum Oman (@NM_OMAN) February 27, 2020
.
.#NM_OMAN #__ pic.twitter.com/74KOVDpdpa
Surat wasiat mendiang Sultan Qaboos di pajang di Museum Nasional Oman. Dalam surat itu terlihat Sultan Qaboos menulis dengan tulisan tangan surat wasiatnya dan merekomendasikan Haitham sebagai penerusnya dalam memimpin Oman.
“Kami sungguh gembira diberi kehormatan untuk memajang surat wasiat asli mendiang Sultan Qaboos bin Said yang meminta Dewan Keluarga Kerajaan melalui Dewan Pertahanan, merekomendasikan : Sayyid Haitham bin Tarik sebagai pemerintahan Oman yang baru,” Tulis Museum Nasional Oman.
Sultan Haitham, 65 tahun adalah anggota Keluarga Kerajaan Oman dan seorang diplomat karir. Dia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Benda Purbakala Oman, yang diantara tugasnya bertanggung jawab mempromosikan dan melestarikan budaya dan warisan leluhur Oman.
Sultan Haitham sebelumnya juga pernah memegang jabatan di Kementerian Luar Negeri dan Menteri Sekretariat Negara. Dalam silsilah Kerajaan Oman, Sultan Haitham yang kuliah di Universitas Oxford, Inggris pada 1979, berada di urutan ke-9 generasi kerajaan Oman.