Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Syed Saddiq Klaim Didakwa Korupsi karena Menolak Dukung Perikatan Nasional

Mantan menteri pemuda dan olahraga Malaysia, Syed Saddiq, mengklaim dakwaan korupsi muncul setelah dia menolak mendukung Perikatan Nasional.

23 Juli 2021 | 14.00 WIB

Politisi Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman berbicara selama wawancara dengan Reuters di Petaling Jaya, Malaysia 3 September 2020. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Perbesar
Politisi Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman berbicara selama wawancara dengan Reuters di Petaling Jaya, Malaysia 3 September 2020. [REUTERS/Lim Huey Teng]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Syed Saddiq Syed Abdul Rahman telah bersumpah untuk melawan dakwaan korupsi, mengatakan bahwa dia yakin pada pengadilan dan hakim untuk membersihkan namanya, dan menyebut dakwaan korupsi itu bermotif politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Mantan menteri pemuda dan olahraga Malaysia itu mengklaim dakwaan itu muncul setelah dia menolak untuk mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang berkuasa sekarang, yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika Anda berpikir ancaman itu akan melemahkan semangat saya, Anda salah. Kenyataannya, itu hanya akan meningkatkan tekad saya untuk membersihkan Malaysia dan membangun Malaysia untuk semua orang Malaysia," kata Syed Saddiq, dikutip dari The Star, 23 Juli 2021.

"Ancaman tidak akan melemahkan moral saya, tetapi pada kenyataannya, hanya akan memperkuatnya," katanya kepada awak media setelah menghadapi dakwaan korupsi di Pengadilan Kuala Lumpur pada Kamis.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq. TEMPO/M Taufan Rengganis

Syed Saddiq didakwa di Pengadilan Kuala Lumpur dengan dua dakwaan menyalahgunakan dana Partai Bersatu (Partai Pribumi Bersatu Malaysia) sebesar RM1,12 juta (Rp3,8 miliar).

Dakwaan pertama menuduhnya menyalahgunakan uang Bersatu melalui cek CIMB Bank, di CIMB Bank, KL Sentral, Kuala Lumpur, pada 6 Maret tahun lalu.

Dakwaan kedua menuduh Syed Saddiq menyalahgunakan dana yang dikumpulkan oleh Armada (sayap pemuda Partai Bersatu) senilai RM120.000 (Rp411 juta), yang seharusnya digunakan dalam pemilihan umum tahun lalu.

Pengadilan mengizinkan Syed Saddiq dengan jaminan sebesar RM330.000 (Rp1,13 miliar).

Syed Saddiq juga meluncurkan penggalangan dana untuk biaya hukum serta uang jaminan sebesar RM330.000 atau Rp1,1 miliar, Malaysiakini melaporkan pada Jumat.

Melalui akun media sosialnya pada Kamis malam, Syed Saddiq memajang poster kampanye dan menayangkannya secara live selama 1 jam 18 menit.

Selama sesi tersebut, Syed Saddiq menegaskan kembali bahwa dia tidak bersalah atas tuduhan korupsi dan meminta para pendukungnya untuk membagikan rekaman video serta berkontribusi pada dana tersebut.

THE STAR | MALAYSIAKINI

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus