Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut pada Senin 1 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serangan dilaporkan terjadi di seluruh Jalur Gaza, ketika serangan Israel di Gaza menyebabkan 70 persen gedung menjadi reruntuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Israel telah membunuh sedikitnya 21.822 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober, kata kementerian kesehatan.
Sebagai pembalasan atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menurut para pejabat menewaskan sekitar 1.140 orang, Israel bersumpah memusnahkan kelompok Palestina itu.
Rakyat Palestina berharap 2024 menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Di Jalur Gaza, di mana PBB mengatakan 85 persen penduduknya telah mengungsi, Hamdan Abu Arab, 20 tahun, mengatakan dia berharap “tahun 2024 akan lebih baik”.
“Beberapa saat yang lalu, saya sedang berbicara dengan teman-teman saya, dan kami teringat bagaimana… kami biasa pergi keluar dan menikmati waktu kami di hari terakhir tahun ini. Tapi di malam tahun baru ini yang ada hanya rudal dan sisa-sisa manusia,” kata dia.
Sejak Israel melakukan pengepungan pada awal perang, warga Gaza menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk “penderitaan manusia yang luar biasa” dan “hukuman kolektif” terhadap warga sipil Palestina, sementara WHO telah memperingatkan risiko penyakit menular.
“Kami kelelahan… Kami mengungsi sebanyak lima kali selama perang ini,” kata Bassam Hana, 29 tahun.
“Kami berharap segalanya membaik pada 2024 dan kami hidup seperti manusia lainnya. Saat ini, kami hidup seperti binatang.”
Setidaknya 48 warga Palestina tewas dalam serangan di Kota Gaza selama akhir pekan, kata kementerian kesehatan wilayah tersebut, dan banyak yang masih terkubur di bawah reruntuhan.
“Setelah ledakan, kami tiba di lokasi serangan dan melihat para martir di mana-mana,” kata seorang warga setelah sebuah gedung dihantam.
“Anak-anak masih hilang, kami tidak dapat menemukan mereka.”
Dalam pengarahan malamnya pada Minggu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan beberapa militan “tewas dan ditundukkan dalam pertempuran di Khan Younis” pada hari sebelumnya.
“Kami terus menangani terowongan bawah tanah dan menyerang tempat peluncuran roket, untuk mengurangi tembakan roket ke Negara Israel.
“Puluhan pesawat berada di langit Gaza pada saat tertentu,” katanya.
Hamas Membalas
Hamas menembakkan rentetan roket balasan ke Israel tepat saat jam menunjukkan tengah malam.
Sirene peringatan udara terdengar di seluruh Israel saat tahun 2024 dimulai, dan jurnalis di Tel Aviv menyaksikan sistem pertahanan rudal mencegat roket di atas, dengan beberapa orang yang bersuka ria di jalan-jalan di bawahnya bergegas mencari perlindungan sementara yang lain tetap mengikuti pesta sambil mengangkat bahu.
Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah video yang dipublikasikan di media sosial, mengatakan mereka telah menembakkan roket M90 sebagai “respons terhadap pembantaian warga sipil” yang dilakukan oleh Israel.
Tentara Israel mengkonfirmasi serangan tersebut, tanpa melaporkan adanya korban atau kerusakan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan pada Sabtu bahwa pertempuran akan berlangsung “berbulan-bulan sampai Hamas dilenyapkan dan para sandera dikembalikan”.
AL ARABIYA