Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala staf militer Taliban mengatakan mereka akan merekrut mantan personel keamanan pemerintah sebelumnya untuk menjadi bagian dari tentara baru nasional Afghanistan, TOLO News melaporkan pada Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua minggu setelah pengumuman anggota pemerintahan sementara Taliban, penjabat kepala staf militer pemerintah Taliban, Qari Fasihuddin, pada Rabu mengatakan kepada surat kabar Afghanistan TOLO News, mereka sedang bekerja untuk membentuk tentara reguler.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fasihuddin mengatakan rencana pembentukan tentara nasional Afghanistan akan segera diselesaikan.
"Negara kita yang tercinta harus memiliki tentara yang teratur dan kuat untuk dengan mudah mempertahankan dan melindungi negara kita," katanya, dikutip dari TOLO News, 17 September 2021.
Fasihuddin mengatakan para prajurit dan perwira militer pemerintahan sebelumnya juga akan direkrut untuk menjadi tentara baru.
"Mereka yang telah menerima pelatihan dan profesional harus digunakan di tentara baru kita. Kami berharap tentara ini harus dibentuk dalam waktu dekat," katanya, menambahkan Taliban akan melawan segala ancaman keamanan internal atau eksternal.
Anggota ANA Commando bersiap-siap sebelum misi tempur melawan Taliban, di provinsi Kandahar, Afghanistan, 11 Juli 2021. Pasukan elite Afghanistan ini dikabarkan mendapat tambahan kekuatan dari para milisi, bekas tentara dan warga yang menolak menyerah terhadap Taliban. REUTERS/Danish Siddiqui
Taliban telah berulang kali mengatakan bahwa mantan personel militer pemerintah akan dipanggil kembali ke tugas mereka. Baru-baru ini, Taliban mengatakan mereka akan memanggil kembali mantan polisi pemerintah untuk menjaga keamanan Kabul bersama dengan pasukan Taliban.
Namun, mantan personel keamanan pemerintah mengatakan mereka belum diminta untuk melanjutkan tugas mereka.
Sejumlah mantan perwira militer menyatakan apresiasi atas niat Taliban untuk menggunakan mantan personel militer pemerintah dan mengatakan Taliban harus menggunakan keterampilan dan kemampuan personel tersebut.
"Mereka (Taliban) harus membuat keputusan tentang nasib 300.000 personel militer," kata Shakorullah Sultani, mantan perwira militer.
Pernyataan baru dari kepala staf militer pemerintah Taliban datang ketika penduduk telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas nasib personel keamanan, pertahanan, dan intelijen pemerintahan Afghanistan sebelumnya.
TOLO NEWS