Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Meninggal karena Komplikasi Covid-19

Seorang tersangka pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise meninggal saat dipindahkan ke rumah sakit dari penahanan setelah menderita gejala Covid-19.

18 November 2021 | 12.00 WIB

Tersangka dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, yang ditembak mati Rabu pagi di rumahnya, ditunjukkan kepada media di Port-au-Prince, Haiti, 8 Juli 2021. [REUTERS/Estailove St-Val]
Perbesar
Tersangka dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, yang ditembak mati Rabu pagi di rumahnya, ditunjukkan kepada media di Port-au-Prince, Haiti, 8 Juli 2021. [REUTERS/Estailove St-Val]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tersangka pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada Juli kemarin meninggal saat dipindahkan ke rumah sakit dari penahanan praperadilan setelah menderita gejala virus corona, kata istrinya pada Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Gilbert Dragon, 52 tahun, mantan komisaris polisi, meninggal karena serangan jantung, kata istrinya Marie Leslie Noel. Ia mengatakan dirinya menghabiskan dua minggu untuk memindahkannya ke rumah sakit dan berjuang untuk menyelesaikan tes Covid-19 tepat waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Akhirnya saya mendapat izin untuk membawanya ke rumah sakit sore ini, dan dia meninggal saat dalam perjalanan," kata Noel, dikutip dari Reuters, 18 November 2021.

"Saya telah berjuang untuk mengeluarkannya selama dua minggu," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri Haiti Liszt Simply tidak menjawab permintaan komentar perihal meninggalnya Gilbert.

Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh sekelompok pria bersenjata di rumahnya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada 7 Juli 2021. Kelompok bersenjata tersebut terdiri dari 28 anggota regu pembunuh, yang terdiri dari warga AS dan Kolombia. REUTERS/Valerie Baeriswyl

Kepolisian Nasional Haiti mengatakan dalam laporan Agustus bahwa Gilbert Dragon telah berhubungan dengan tersangka lain pada malam pembunuhan Jovenel Moise pada 7 Juli, dan telah berpartisipasi dalam pertemuan untuk merencanakannya.

Noel mengatakan suaminya dipenjara secara tidak adil dan dia tidur di rumah mereka pada malam pembunuhan itu terjadi. Dia mengatakan Gilbert pergi untuk berbicara dengan penyelidik atas kemauannya sendiri setelah mendengar bahwa polisi telah mencarinya.

"Saya sangat tidak sabar untuk persidangan karena saya ingin melihat bukti yang mereka miliki," katanya.

Haiti telah melakukan lebih dari tiga puluh penangkapan, termasuk sekelompok mantan perwira militer Kolombia, sehubungan dengan penyelidikan pembunuhan Moise.

Pihak berwenang Turki menangkap tersangka pembunuhan Presiden Haiti lain, Samir Handal, di Istanbul, kata Menteri Luar Negeri Haiti Claude Joseph pada Senin.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus