Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka penusukan di dekat bekas kantor Charlie Hebdo mengaku mengincar karyawan majalah satir Prancis tersebut. Menurut seorang sumber di Kepolisian Prancis, tersangka mengira para karyawan Charlie Hebdo masih bekerja di kantor lama, tidak mengetahui bahwa redaksi sudah pindah sejak tragedi pembantaian di tahun 2015.
"Serangan itu bertepatan dengan dimulainya persidangan 14 terdakwa yang terlibat pembantaian di kantor Charlie Hebdo," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 26 September 2020.
Diberitakan sebelumnya, pada Jumat kemarin, seorang pria didapati menyerang dua warga Prancis di dekat bekas kantor Charlie Hebdo. Sang pelaku melakukan aksinya menggunakan golok dan pisau daging yang ia bawa. Adapun kedua korbannya, yang mengalami luka-luka serius, adalah karyawan rumah produksi yang sekarang menempati bekas kantor Charlie Hebdo.
Tersangka ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian. Dikutip dari laporan Reuters, ia ditangkap di dekat gedung Opera Bastille, kurang lebih 500 meter dari bekas kantor Charlie Hebdo.
"Tersangka berasal dari Pakistan dan tiba di Prancis tiga tahun lalu tanpa pendampingan siapapun," ujar Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.
Tak lama setelah tersangka ditangkap, Kepolisian Prancis menangkap orang lain yang diduga bersekongkol dengannya. Belakangan, karena tidak ditemukan bukti keterlibatan, terduga tersebut dilepas.
Kepolisian Prancis kemudian lanjut menahan orang-orang yang dekat dengan tersangka. Salah satunya dikabarkan sebagai bekas teman sekamarnya. Total, ada tujuh orang yang tengah ditahan Kepolisian Prancis untuk diinvestigasi lebih lanjut.
Motif dari serangan tersebut masih didalami, walau diduga berkaitan dengan tragedi Charlie Hebdo. Sebagaimana diketahui, Charlie Hebdo menjadi sasaran aksi terorisme di tahun 2015 usai menerbitkan kartun parodi Nabi Muhammad. Kartun itu kemudian diterbitkan lagi beberapa hari lalu untuk memperingati jalannya persidangan terhadap terdakwa tragedi Charlie Hebdo.
Al Qaeda mengklaim sebagai dalang di balik serangan teror 2015. Ketika Charlie Hebdo menerbitkan lagi kartun Nabi Muhammad, mereka mengancam akan menyerang lagi. Saat ini, redaksi Charlie Hebdo beroperasi secara underground.
ISTMAN MP | REUTERS
News Link:
https://www.reuters.com/article/us-france-security-paris/suspected-accomplice-of-paris-knife-attacker-released-source-idUSKBN26H0D9?il=0
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini