Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tolak Belanja Suvenir, Turis Cina Diturunkan Sopir Bus di Singapura

Turis Cina di Singapura mengaku diturunkan oleh sopir bus karena tak mau berbelanja suvenir.

24 Agustus 2024 | 18.13 WIB

Tempat terbaik untuk dikunjungi di Singapura. Salah satunya Garden By the Bay. Foto: Canva
Perbesar
Tempat terbaik untuk dikunjungi di Singapura. Salah satunya Garden By the Bay. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 turis Cina mengaku ditinggalkan di Race Course Road di Singapura oleh sopir bus setelah menolak membeli suvenir darinya. Rekaman video di TikTok menunjukkan para wisatawan berdebat dengan pengemudi sambil berdiri di jalan dengan tas dan barang bawaan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Insiden itu terjadi di Distrik Little India sekitar tengah hari pada pertengahan Agustus. Para turis mengunjungi kuil-kuil di daerah itu sebagai bagian dari tur 10 hari ke negara-negara Asia Tenggara, menurut Shin Min Daily News. Tur itu telah diatur melalui agen perjalanan Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah seorang turis menceritakan bahwa pengemudi mencoba menjual suvenir kepada penumpang, tetapi mereka menolak. Hal ini membuat sopir bus marah. Rombongan itu pun dimarahi karena tidak membeli apa pun, lapor Asia One.

Ketika para turis meminta sopir bus untuk meminta maaf, ia menolak. Ia pun menurunkan tas para turis dan pergi sehingga membuat mereka terlantar di jalan selama empat jam.

Para wisatawan tersebut kemudian mengajukan keluhan kepada Kedutaan Besar Cina di Singapura. Kedutaan pun mengakui kejadian tersebut dan mengirimkan bus untuk membantu para wisatawan.

Badan Pariwisata Singapura telah menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki masalah tersebut. "STB tidak akan menoleransi segala bentuk perilaku yang tidak menghormati atau membahayakan wisatawan. Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap operator yang terlibat dalam praktik pariwisata yang buruk," demikian pernyataan dewan tersebut, seperti dikutip The New Paper. "Kami berkomitmen untuk menjaga reputasi Singapura sebagai tujuan yang aman dan ramah bagi semua wisatawan."

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus