Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan bersiap menghadapi angin topan Haishen yang sudah sampai di pantai semenanjung selatan pada Senin, 7 September 2020. Sebelumnya angin topan itu menyapu pulau-pulau di selatan Jepang dan untungnya sejauh ini belum ada kerusakan yang signifikan maupun korban jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut badan prakiraan cuaca Korea Selatan, angin topan Haishen berkekuatan hingga 126 km per jam. Angin ini berhembus menuju utara dari sisi selatan kota Ulsan, Korea Selatan, setelah mendarat di pantai terdekat pada Senin pagi, 7 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angin topan Haishen yang menyapu wilayah selatan Jepang pada Senin, 7 September 2020. Sumber: JEON HEON-KYUN/EPA-EFE/REX/Shutterstock/mirror.co.uk
Musibah angin topan itu telah memutus aliran listrik ke hampir lima ribu rumah warga di ujung selatan Semenanjung Korea, termasuk pulau Jeju. Di Pulau Jeju, curah hujan turun lebih dari 473 mm sejak Sabtu, 5 September 2020.
Korea Selatan sudah mengevakuasi hampir seribu orang, sementara lebih dari 300 penerbangan di 10 bandara, termasuk Bandara Internasional Jeju dibatalkan. Kementerian Keamanan Korea Selatan mengatakan taman dan transportasi kereta umum ditutup sementara.
Di Jepang, pada Senin pagi ada sekitar 440 ribu rumah di wilayah barat daya Kyushu masih terputus aliran listriknya setelah badai melanda. Sebanyak 32 orang mengalami luka-luka, termasuk seorang perempuan yang jatuh dari tangga karena gelap. Terdapat empat orang yang mengalami luka setelah jendela kaca pusat evakuasi pecah.
Hampir 2 juta orang diperintahkan untuk mengungsi dari wilayah tersebut. Musibah ini pukulan berat bagi warga karena wilayah barat daya Kyushu, Jepang, masih belum pulih dari musibah banjir bandang yang disebabkan hujan lebat pada Juli 2020. Dalam musibah itu, 83 orang tewas.
Badai Haishen datang hanya beberapa hari setelah Badai Masyak yang menghantam semenanjung Korea. Angin topan Masyak menewaskan sedikitnya dua orang dan membuat ribuan orang tak mendapatkan aliran listrik.
Korea Utara yang mengalami kerugian akibat sapuan angin topan Masyak dan Badai Bavi sekitar seminggu lalu, kini harus ikut bersiap menghadapi sapuan topan Haishen yang diperkirakan akan mendekati kota pelabuhan Chongjin pada Senin malam, 7 September 2020, waktu setempat.
Sektor pertanian Korea Utara sangat rentan terhadap cuaca buruk. Musibah banjir pada musim panas ini telah menimbulkan kekhawatiran atas kondisi stok pangan di negara yang rapuh itu.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Sabtu kemarin tampak mengunjungi daerah pesisir yang disapu angin topan Maysak. Ia memerintahkan anggota partai untuk ikut turun tangan dalam upaya pemulihan pasca-bencana.
FERDINAND ANDRE
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-asia-storm/typhoon-haishen-threatens-korea-after-battering-japan-idUSKBN25Y00L