Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Turki mengumumkan telah menangkap 189 orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata ISIS. Pemerintah terus mencari orang-orang yang diduga terlibat dengan kelompok teroris ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengatakan di platform media sosial X pada hari Sabtu, 30 Desember 2023, bahwa para tersangka ditangkap sebagai bagian dari “Operasi Pahlawan-38.” Operasi ini berlangsung serentak di 37 provinsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penahanan tersebut terjadi di tengah upaya pasukan keamanan Turki menjelang perayaan Tahun Baru. Namun beberapa pihak menganggap penahanan ini bagian dari dorongan politik menjelang pemilu lokal yang dijadwalkan pada Maret.
Para analis mengatakan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan ingin merebut kembali kendali atas Istanbul, Ankara, dan pusat ekonomi utama lainnya yang telah hilang dari Partai AK. Yerlikaya mengatakan pada hari Jumat bahwa penahanan tersebut telah menggagalkan rencana serangan terhadap gereja dan sinagoga di Istanbul.
Menurut kantor berita pemerintah Turki Anadolu, para tersangka termasuk tiga pejuang senior ISIS. Anadolu menambahkan bahwa rencana tersebut juga mencakup serangan terhadap kedutaan Irak di Ankara.
Meskipun sebagian besar kelompok tersebut telah dikalahkan, beberapa pejuang ISIS masih bersembunyi di daerah terpencil di Suriah dan Irak. Mereka terus melakukan serangan.
Turki terus menjadi sasaran dan dilanda serangkaian pemboman mematikan. Serangan di Istanbul pada 1 Januari 2017, menewaskan 39 orang di sebuah klub malam saat perayaan Tahun Baru.
Penahanan ini terjadi seminggu setelah polisi menangkap 304 tersangka anggota ISIS dalam penggerebekan serentak di seluruh Turki. Pihak berwenang Turki juga meningkatkan operasi terhadap pejuang Kurdi dalam beberapa pekan terakhir, setelah mereka meledakkan bom di dekat gedung pemerintah di Ankara pada 1 Oktober.
“Demi perdamaian, persatuan dan solidaritas bangsa kami, kami tidak akan menoleransi teroris mana pun,” kata Yerlikaya di X.
“Kami akan melanjutkan perjuangan kami tanpa henti dengan upaya superior dari pasukan keamanan kami.”
AL JAZEERA | AL ARABIYA
Pilihan editor: Derita Warga Gaza yang Ditahan Israel: Ditelanjangi, Dipukul sampai Disundut Rokok