Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Inggris pada Rabu, 30 November 2022, mengumumkan kesepakatan dengan Ukraina di bidang digital trade atau perdagangan digital. Ini merupakan perjanjian pertama bagi Ukraina yang mencari dukungan ekonomi setelah invasi Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembicaraan mengenai kesepakatan digital ini dimulai pada musim panas. Kerja sama ini kemudian dipercepat dengan maksud untuk mendukung ekonomi Ukraina melalui perang dan sesudahnya.
"Perjanjian ini akan berarti bisnis dan pemerintah kita dapat berkolaborasi lebih banyak lagi dan memastikan Ukraina memiliki akses ke barang dan jasa penting perdagangan digital terbuka," kata Menteri Perdagangan Inggris Kemi Badenoch.
"Ini akan membantu melindungi pekerjaan, mata pencaharian dan keluarga sekarang dan di masa depan pasca-perang Ukraina."
Kesepakatan itu mencakup bidang-bidang seperti merampingkan proses perbatasan digital, aliran data lintas batas, transaksi elektronik, dan tanda tangan elektronik.
Yulia Svyrydenko, wakil menteri pertama Ukraina sekaligus menteri perdagangan dan ekonomi, akan berada di London untuk menandai kesepakatan tersebut.
"Perjanjian Perdagangan Digital UK-UA telah mengabadikan kebebasan inti untuk perdagangan barang dan jasa digital," kata Svyrydenko.
Ini adalah perjanjian perdagangan digital kedua Inggris, setelah perjanjian dengan Singapura dicapai awal tahun ini.
Inggris telah berusaha untuk mendukung Ukraina selama perang. London menyediakan senjata tetapi juga mengambil langkah ekonomi, seperti memotong tarif semua barang Ukraina menjadi nol.
Perdana Menteri Rishi Sunak, dalam kerangka kebijakan luar negerinya, sudah menyatakan kesediaannya untuk terus mendukung Ukraina selama invasi Rusia. Pemimpin Partai Konservatif itu sudah mengunjungi Kyiv beberapa hari setelah KTT G20 di Bali, pertengahan November lalu.
REUTERS