Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Uni Eropa Tolak Kemerdekaan Catalonia

Juncker mengaku sangat khawatir deklarasi kemerdekaan Catalonia bakal diikuti daerah lain di Eropa.

15 Oktober 2017 | 18.23 WIB

Sejumlah orang terlibat bentrokan saat digelar demonstrasi persatuan pro-Spanyol di Plaza Catalunya, Barcelona, Spanyol, 12 Oktober 2017. Para peserta aksi demo tersebut bentrok dengan saling melempar kursi pada peringatan Hari Nasional Spanyol. REUTERS/Reuters TV
Perbesar
Sejumlah orang terlibat bentrokan saat digelar demonstrasi persatuan pro-Spanyol di Plaza Catalunya, Barcelona, Spanyol, 12 Oktober 2017. Para peserta aksi demo tersebut bentrok dengan saling melempar kursi pada peringatan Hari Nasional Spanyol. REUTERS/Reuters TV

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Luxembourg - Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan dia tidak mendukung deklarasi kemerdekaan Catalonia karena khawatir daerah lain akan mengikuti jalan serupa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Jika kita membiarkan Catalonia untuk merdeka, orang lain akan melakukan hal yang sama. Saya tidak menginginkan itu," kata Juncker dalam sebuah pidato di Universitas Luxembourg, seperti yang dilansir Reuters pada 13 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juncker juga memperingatkan itu bisa mengakibatkan jumlah wilayah yang terlalu banyak bagi Uni Eropa untuk memerintah.

Juncker mengatakan sangat khawatir tentang kecenderungan gerakan separatis di Eropa dan telah mendorong Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk memastikan situasi terkendali.

Mengacu pada permintaan Catalonia untuk dimediasi Uni Eropa, Juncker mengatakan Komisi tidak dapat menengahi jika hanya satu pihak yang meminta untuk melakukannya.

Uni Eropa telah mengatakan pihaknya memiliki kepercayaan pada Rajoy untuk menyelesaikan apa yang dilihatnya sebagai masalah internal.

Sebelumnya, Uni Eropa telah menegaskan, jika Catalonia berpisah dari Spanyol, wilayah itu akan berhenti menjadi bagian dari Uni Eropa. Hal ini untuk menjelaskan hanya ada satu dukungan untuk Spanyol.

Spanyol telah mengalami gejolak sejak pemerintah separatis di Catalonia mengadakan referendum kemerdekaan pada 1 Oktober.

Pemungutan suara, yang dinyatakan tidak sah oleh pengadilan tinggi Spanyol, dihadiri sekitar 43 persen pemilih dari 5,3 juta warga pemilik suara.

Hampir 90 persen pemilih mendukung kemerdekaan, yang membuat Presiden Catalonia Carles Puigdemont menandatangani sebuah pernyataan kemerdekaan simbolik pada Selasa pekan lalu.

Pemerintah Spanyol mengultimatum Catalonia untuk membatalkan deklarasi kemerdekaan ini dalam waktu delapan hari sejak penandatanganan dokumen kemerdekaan oleh Puigdemont.

GUARDIAN | REUTERS | YON DEMA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus