Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Viral Selamatkan Pendaki Malaysia di Gunung Everest, Apa itu Sherpa?

Viral di media sosial cerita Gelje Sherpa menyelamatkan nyawa pendaki Malaysia, Ravichandran, di Zona Kematian Gunung Everest. Apakah Sherpa itu?

7 Juni 2023 | 15.43 WIB

Viral Selamatkan Pendaki Malaysia di Gunung Everest, Apa itu Sherpa?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan viral di media sosial cerita Gelje Sherpa menyelamatkan nyawa pendaki Malaysia, Ravichandran, saat nyaris mati di Zona Kematian Gunung Everest. Apa sebenarnya Sherpa itu? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kisah Gelje Sherpa yang menyelamatkan nyawa pendaki Malaysia, Ravichandran kian ramai diperbincangkan. Pasalnya, Ravi tidak mengakui aksi penyelamatan atas dirinya yang dilakukan komunitas Sherpa di Gunung Everest. Bahkan, Ravi memblokir Sherpa yang telah menyelamatkannya di Gunung Everest. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ravi disebut telah memblokir Sherpa yang menolongnya di Instagram. Dia bahkan disebut menolak bantuan Sherpa yang telah menyelamatkannya dari zona kematian. Dalam wawancara dan ceritanya, Ravi juga tidak pernah mengucapkan terima kasih kepada Gelje Sherpa.

Apa itu Sherpa? 

Sherpa merupakan nama salah satu suku bangsa di Nepal dan Tibet yang hidup di lereng-lereng pegunungan Himalaya. Melansir dari pbs.org, sekitar 3.000 dari lebih dari 10.000 Sherpa di Nepal tinggal di lembah Khumbu, pintu gerbang ke sisi selatan Gunung Everest. 

Sherpa memang dikenal memiliki fisik yang kuat, mereka kerap melakukan push up dan bisa berlari dengan cepat. Mereka juga dikenal mampu bertahan hidup di Everest tanpa bantuan oksigen. Dikutip dari mounteverest.net, Sherpa yang terkuat bisa bertahan hingga 8.000 meter atau 23.000 kaki. Sebagian besar Sherpa akan membutuhkan oksigen di atas Camp 4.

Sebuah penelitian di Amerika pada tahun 1976 menyimpulkan bahwa Sherpa telah mengalami adaptasi genetik setelah hidup di salah satu wilayah tertinggi di dunia selama ribuan tahun. Ini memberi mereka keuntungan saat berada di dataran tinggi dengan oksigen rendah. Adaptasi ini termasuk enzim pengikat hemoglobin yang unik, produksi oksida nitrat dua kali lipat, jantung yang dapat memanfaatkan glukosa dan paru-paru dengan peningkatan efisiensi dalam kondisi oksigen rendah.

Merujuk Wonderopolis.org, karena Sherpa telah hidup di ketinggian begitu lama, membuat tubuh mereka telah beradaptasi dengan kehidupan di daerah tersebut. Hal ini lah yang membuat para Sherpa mendaki dengan kekuatan dan stamina yang besar. Oleh karena itu, banyak orang Sherpa membawa peralatan berat dalam ekspedisi mendaki gunung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus