Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Wujudkan Fantasi Masa Kecil, Pasutri Selandia Baru Bangun Kastil

Pasangan suami istri dari Selandia Baru membangun kastil abad pertengahan, lengkap dengan menara, parit, dan bahkan penjara bawah tanah.

26 Maret 2019 | 15.00 WIB

Kastil Dot dan Neil Smith di utara Oamaru akhirnya selesai. [Gregor Richardson/NZ Herald]
Perbesar
Kastil Dot dan Neil Smith di utara Oamaru akhirnya selesai. [Gregor Richardson/NZ Herald]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri dari Selandia Baru membangun kastil abad pertengahan, lengkap dengan menara, parit, dan bahkan penjara bawah tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dot Smith, perempuan 71 tahun, yang tumbuh dari keluarga sederhana tetapi bermimpi tinggal di kastil, dan kini fantasi masa kecilnya menjadi kenyataan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keduanya membangun kastil sepuluh tahun lalu, yang dinamakan Kastil Riverstone, 15 kilometer utara Oamaru, seperti dikutip dari New Zealand Herald, 26 Maret 2019.

Kastil itu berdiri di pulau buatan, dengan bangunan seluas 1200 meter persegi.

Kastil ini persis seperti di abad pertengahan, termasuk hiasan patung gargoyle, menara, dan lubang jendela untuk panah.

Tumbuh di peternakan susu Northland, Dot Smith memiliki kecintaan akan sejarah dan memiliki imajinasi yang liar.

 

Tempat kesukaannya adalah Hever Castle yang romantis, rumah masa kecil dari istri kedua Raja Henry VIII, Anne Boleyn.

Tapi karena bukan bangsawan atau keluarga kerajaan, maka mewarisi kastil adalah mustahil.

Dot Smith mengatakan ketika rumah sedang dibangun, anggota masyarakat akan sering menemukannya bekerja di taman dan bertanya apakah mereka bisa mengambil fotonya.[Gregor Richardson/NZ Herald]

Pada 1983, ia dan suaminya, Neil, bersama kedua putra mereka yang masih kecil pindah ke satu-satunya peternakan sapi perah yang dijual di distrik Waitaki.
Tanahnya berbatu-batu dan awan debu sering berhembus dari Hakataramea.

Tiga puluh lima tahun kemudian, mereka masih tinggal di rumah yang sama dan bekerja tujuh hari seminggu tetapi memiliki beberapa properti.

Awalnya kastil itu akan menjadi sayap bangunan batu sederhana yang ditambahkan ke sebuah vila di tempat berlibur mereka di Pukeuri.

Tetapi pada menit terakhir, suaminya menyarankan untuk membangun di atas tanah berawa di dekat restoran dan menciptakan sebuah danau yang dapat digunakan untuk irigasi.

Lantai dasar meliputi dapur, ruang makan formal dan informal, beberapa ruang tamu dan kamar tidur utama dengan ruang ganti sendiri, en suite, dan lounge.

Penjara bawah tanah adalah area tempat duduk di lantai dasar dengan akses tersembunyi ke terowongan gelap.

Pada rencana awal, jalan rahasia itu sepanjang 20 meter dan berakhir di sebuah lubang palka yang tersembunyi di taman.

Kemudian mereka memutuskan untuk menggandakan panjangnya sehingga mencapai tepi danau. Suaminya yang pemalu bisa berkayak di pintu masuk terowongan dan masuk tanpa harus bertemu banyak orang.

Sebanyak 20.000 blok beton dan 150 ton batu Oamaru digunakan dalam konstruksi kastil dan dinding luarnya hampir setengah meter.

Balok internal dibuat dari macrocarpa berusia seabad yang digiling di salah satu peternakan keluarga Smith.

Tiga buldozer menghabiskan waktu tiga bulan untuk mengeruk lubang danau sebelum dilapisi dengan tanah lapisan atas dan kerikil.

Pipa diletakkan di bagian bawah ke unit pertukaran panas. Air panas disimpan dalam tangki besar di dalam kastil dan disalurkan melalui lantai dan radiator.

Smith dan cucu-cucunya suka berkayak dan berenang di danau sedalam 3 meter.[Gregor Richardson/NZ Herald]

Meski kastil selesai, Dot Smith tidak berhenti. Jembatan gantung akan dipasang, meskipun peraturan kesehatan dan keselamatan menentukan ini akan bersifat dekoratif daripada fungsional.

Tempat baru juga akan dibangun, awalnya berfungsi sebagai toko suvenir Riverstone sementara yang sudah ada direnovasi, kemudian menjadi toko pertanian yang menjual produk lokal.

Namun, Smith menolak untuk membocorkan biaya yang sudah dihabiskan untuk membangun kastil.

Meskipun pasutri Selandia Baru itu belum resmi pindah ke kastil mereka, sang istri mengatakan dia sudah sering ke sana untuk menikmati fantasinya selama bertahun-tahun.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus