Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nisa—nama samaran—masih mengingat jelas peristiwa itu. Suatu petang dalam sebuah pertemumuan kelompok pengajiannya di Bandung, ia menjadi terdakwa. Pasalnya, Nisa hanya menyetor uang Rp 45 ribu, jauh di bawah target harian yang dibebankan Ihsan Khoir, pemimpin pengajian.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo