Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sepotong tumpeng, semangkuk gulai. Sejumlah pengawal, penasihat spiritual, ahlinujum, bahkan juga sekretaris. Apa pun yang diinginkan Tommy Soeharto di Penjara Cipinang, tampaknya tak satu pun yang tidak kesampaian. Jangan kata cuma fasilitas, jam kunjung di luar batas aturan, atau sekadar makanan klangenan. Bahkan tukang cukur bisa saja diterbangkan langsung dari Surabaya. Seorang sekretaris bisa datang saban hari, ”membuka” kantor darurat di Ruang Tamu Khusus Tommy, dari pagi hingga jauh malam kalau perlu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo