Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Investigasi

Berita Tempo Plus

Royal Peruri, Beban BI

Perum Peruri membeli tiga unit mesin pencetak uang kertas dari Swiss pada 2005 dan 2006. Investasi itu kini dipersoalkan. Harga mesin baru itu banderolnya dua kali lipat mesin sejenis buatan Jepang. Selisih uang yang harus dibayar mencapai Rp 187,5 miliar! Gara-gara Peruri "royal", ongkos produksi setiap lembar rupiah jadi mahal. Bank Indonesia pun meradang.

19 Maret 2007 | 00.00 WIB

Royal Peruri, Beban BI
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Segepok dokumen terbungkus amplop cokelat tergeletak di meja Dradjad Wibowo. Seseorang mengirimkannya ke anggota Komisi Keuangan DPR dari Fraksi Amanat Nasional itu. Saat itu, 26 Februari lalu, Dradjad sedang mengikuti rapat dengar pendapat dengan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah. Mereka membahas rencana BI memesan uang kertas melalui tender.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus