Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEJAUH mata memandang, hanya puing yang berserak dan tersembunyi di balik rimbunnya semak. Semua rumah sudah hancur. Hanya masjid dan sekolah yang masih berdiri, tapi atapnya roboh. Siang itu, awal Oktober lalu, Gili Sunut tampak seperti pulau mati.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo