Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BICARA tentang anak-anak Aceh pasca-bencana gempa dan tsunami adalah bicara tentang nestapa dan masa depan yang sobek. Nestapa itu datang ketika bumi mendadak geliang-geliut, berguncang dahsyat, disusul badai laut yang datang bergelora bak monster ganas mererak apa saja di daratan. Lebih dari 100 ribu orang tewas. Unicef memperkirakan sepertiga jumlah korban adalah anak-anak. Ini jumlah sementara. Evakuasi masih terus berlangsung, dan korban terus ditemukan: teruruk bangunan roboh atau teronggok di pojok-pojok kota. Sangat mungkin jumlah anak-anak?kategori usia di bawah 16 tahun?yang tewas berkisar di angka 40 ribu atau lebih banyak. Angka ini saja sudah rekor kematian: 26 kali lebih besar daripada seluruh korban revolusi sosial di Aceh pada 1946, sepuluh kali lipat jumlah korban peristiwa Darul Islam (1953-1964), delapan kali lipat total orang yang ?lenyap? di masa daerah operasi militer (1991-1998).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo