Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendapat

Berita Tempo Plus

Redam Preman Lewat Kultur Yogya

Purwadmadi,
PENULIS LEPAS, PEMERHATI SENI-BUDAYA; PENGELOLA TOYAMILLET ART & EDU PROMO, YOGYAKARTA

Makin menguat, semacam gerakan anti-premanisme di Yogyakarta. Antara anti-premanisme dan anti-preman terdapat beda makna yang signifikan. Preman identik persona yang dekat dengan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikologis. Inti gerakan anti-premanisme, hasrat hidup tanpa kekerasan. Melawan kekerasan tidak dengan kekerasan. Mungkinkah? Mungkin, karena Yogya (baca: Jawa) punya semacam "ajian", "sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti". Artinya, seberani, sekejam, dan sekuat apa pun keunggulan kejahatan kekerasan pasti akan takluk oleh perbuatan luhur dan lembut berkesantunan.

12 April 2013 | 00.00 WIB

Redam Preman Lewat Kultur Yogya
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Purwadmadi,
PENULIS LEPAS, PEMERHATI SENI-BUDAYA; PENGELOLA TOYAMILLET ART & EDU PROMO, YOGYAKARTA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus