Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Banjir di Katingan Kalimantan Tengah Meluas, 16 Ribu Warga Terendam

Banjir disebabkan luapan Sungai Samba dan Katingan yang pada bagian hulunya mengalami hujan dengan intensitas tinggi.

3 September 2021 | 15.14 WIB

Banjir di Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Senin, 23 Agustus 2021. Kredit: Istimewa/Dok. Camat Katingan Tengah
Perbesar
Banjir di Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Senin, 23 Agustus 2021. Kredit: Istimewa/Dok. Camat Katingan Tengah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PALANGKA RAYA, Tempo - Banjir yang terjadi hingga Kamis, 2 September 2021, telah merendam wilayah seluas 13 kecamatan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Banjir disebabkan luapan Sungai Samba dan Katingan yang pada bagian hulunya mengalami hujan dengan intensitas tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Awalnya, pada pertengahan Agustus lalu, banjir terjadi di Kecamatan Katingan Tengah. Wilayah ini memang dataran rendah dan merupakan muara pertemuan Sungai Samba dan Sungai Katingan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah menunjukkan per Kamis ada seluruhnya 67 desa dan 16.130 jiwa atau 13.013 keluarga yang terdampak banjir di 13 kecamatn. Terparah malah kini dialami di empat kecamatan, yakni Pulau Malan, Tewang Sengalang Garing, Katingan Hilir dan Tasik Payawan.

“Kabupaten Katingan sudah berstatus tanggap darurat banjir sejak 24 Agustus 2021 sampai 23 September 2021 mendatang,” kata Pelaksana tugas BPBPK Kalimantan Tengah, Erlin Hardi, Jumat 3 September 2021.

Menurut Erlin, Pemerintah Kabupaten telah berkoordinasi dengan pemerintahan di desa-desa dan Kecamatan, serta melakukan pendataan untuk mendistribusikan air bersih. "Juga mendirikan dapur umum untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir,“ katanya.

Banjir juga berdampak terhadap jalan trans Kalimantan di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Ruas jalan sepanjang 10 meter terendam 20-30 sentimeter, tapi bakal lumpuh total jika intensitas hujan tak juga mereda.

“Kami masih aman saat berkendara menggunakan roda empat, namun bila hujan terus mengguyur maka dipastikan debit air akan semakin naik dan membahayakan pengguna jalan,” ujar Sumedi, warga Palangka Raya, pengguna jalan itu, Kamis.  

Di lokasi banjir terpasang spanduk berisi imbauan dan kewaspadaan terhadap pengendara yang melintas. Banjir memang telah membuat beberapa lubang di ruas jalan yang menghubungkan Palangka Raya dengan sejumlah kabupaten di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito seperti Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan juga Gunung Mas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus