Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Laut Arafuru Masih Bergejolak Akibat Bibit Siklon 93P, Ada Gelombang Tinggi

Agar dapat diantisipasi oleh pelaut, BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga 14 Mei 2025.

12 Mei 2025 | 10.37 WIB

Warga bermain selancar saat gelombang tinggi di Pantai Anyer, Kabupaten Serang Banten, 25 Desember 2024. ANTARA/Putra M. Akbar
Perbesar
Warga bermain selancar saat gelombang tinggi di Pantai Anyer, Kabupaten Serang Banten, 25 Desember 2024. ANTARA/Putra M. Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bibit siklon 93P di Laut Arafuru masih meningkatkan laju angin dan tinggi gelombang laut di beberapa wilayah perairan Indonesia. Agar dapat diantisipasi oleh pelaut, BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga 14 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang bergerak ke timur laut dengan kecepatan berkisar 6-25 knot. Kecepatannya lebih tinggi di wilayah selatan, yaitu 8-30 knot, dari timur ke tenggara. “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru bagian tengah dan timur,” begitu kutipan keterangan resmi BMKG pada Senin, 12 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angin kencang diprediksi menimbulkan gelombang tinggi 2,5-4 meter  di Laut Arafuru bagian tengah dan bagian timur. Ada juga potensi gelombang laut menengah, dengan ketinggian maksimum 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Nias hingga Bengkulu, lalu Samudra Hindia selatan Banten yang memanjang hingga Jawa Timur, perairan di selatan Nusa Tenggara Timur, serta Laut Banda. Gelombang tinggi 2,5 meter juga ada di beberapa bagian Samudra Pasifik dekat Papua Barat.

Secara reguler, tim BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan. Mereka yang melaut dengan perahu nelayan kecil diminta mewaspadai angin yang lajunya lebih dari 15 knot, serta gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,5 meter.

Adapun pengelola kapal ferry diminta waspada saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, wajib memantau kondisi ketika kecepatan angin menembus 27 knot dan tinggi gelombangnya 4 meter.

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus