Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 5,9 terjadi pada Rabu pagi, 22 September 2021, pukul 7.15.53 WIB dengan pusat gempa di dekat Mansfield, Victoria, Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa kerak dangkal (shallow cruatal earthquake) ini dilaporkan mengguncang wilayah yang sangat luas di bagian tenggara Benua Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Episenter gempa ini terletak pada koordinat 146,35 Bujur Timur dan 37.49 Lintang Selatan tepatnya di darat, sebelah selatan Kota Mansfield, dengan kedalaman 10 kilomter.
Peta dampak guncangan gempa (ShakeMap) menunjukkan bahwa guncangan gempa mencapai Melbourne bagian timur bahkan hingga di Canberra. Gempa ini dilaporkan banyak menimbulkan kerusakan di Kota Woods Point termasuk di pinggiran kota Melbourne.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan hasil monitoring menunjukkan adanya beberapa aktivitas gempa susulan (aftershocks) pasca-gempa utama (mainshock).
"Gempa ini adalah yang terbesar yang pernah terjadi di Victoria dalam kurun waktu 50 tahun terakhir," ujarnya di akun Instagram-nya, Rabu.
Aktivitas gempa kuat dengan mekanisme geser (strike-slip fault) ini sangat menarik untuk dicermati karena Australia pada umumnya adalah benua yang stabil. Tapi, bagaimanapun, lempeng benua pun dapat mengalami tekanan tektonik dari lempeng tektonik lainnya sehingga dapat mereaktivasi jalur sesar aktif.
Gempa yang terjadi hari ini menjadi bukti bahwa di wilayah timur laut Melbourne ternyata terdapat jalur sesar aktif (active fault) yang harus diwaspadai, yaitu zona patahan dekat Cagar Alam Gunung Skene.
Dugaan kuat bahwa akumulasi energi tektonik pemicu gempa ini berkaitan dengan dorongan Lempeng Pasifik yang menekan bagian Australia tenggara.
Baca:
Kesaksian WNI Soal Gempa Melbourne: Rumah Seperti Diguncang, Rasanya Mau Rubuh