Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Balai Taman Nasional Manusela, dalam pengumumannya 9 Mei 2025, menetapkan perpanjangan penutupan aktivitas wisata pendakian Gunung Binaiya, Maluku. Perpanjangan ini merupakan tindak lanjut dari pengumuman sebelumnya yang dikeluarkan pada 28 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami mempertimbangkan kondisi cuaca di kawasan Gunung Binaiya yang masih tergolong ekstrem, seperti hujan lebat dan kabut tebal yang berpotensi membahayakan keselamatan pengunjung," kata Kepala Balai TN Manusela Deny Rahadi di Ambon, Maluku, Sabtu, 10 Mei 2025, yang dilansir Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Deny mengatakan penutupan aktivitas wisata pendakian ini diperpanjang sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Kebijakan ini diambil karena pertimbangan keamanan. "Masyarakat dan para pendaki diimbau untuk mematuhi kebijakan ini hingga cuaca dinyatakan kembali kondusif," ujarnya.
Penutupan jalur pendakian ini diambil setelah adanya laporan hilangnya seorang pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauji, 27 tahun, yang terakhir terlihat pada Sabtu, 26 April 2025. Firdaus dilaporkan terpisah dari rombongan saat melakukan pendakian melalui jalur Nasapeha menuju puncak Gunung Binaiya.
Tim pencarian yang terdiri dari unsur Balai TN Manusela, Basarnas, kepolisian, dan relawan mengerahkan semua sumberdaya untuk melakukan pencarian, mulai dari penyisiran atau penjejakan di jalur pendakian hingga penggunaan drone dengan teknologi thermal. Upaya pencarian ini tidak membuahkan hasil.
Balai Taman Nasional Manusela bersama tim gabungan resmi menghentikan operasi pencarian terhadap Firdaus pada 5 Mei 2025. Namun masih ada relawan yang masih terus melakukan pencarian.
Pilihan Editor: Bagaimana Sentul City dan Summarecon Terseret Banjir Bekasi