Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Terowongan jalan terpanjang di Indonesia sudah dibuka dan bisa dilalui kendaraan umum, Jumat 24 Januari 2020. Panjang underpass yang termasuk proyek Yogyakarta International Airport atau Bandara Yogyakarta yang baru di Kulon Progo ini mencapai 1.406 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proyek pembangunan terowongan di bawah area terminal Bandara Internasional Yogyakarta itu menghubungan Desa Glagah dan Desa Paliyan, Temon, Kulon Progo. “Hari ini kami soft launch dan nanti pada Maret akan diresmikan Presiden,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Ahmad Cahyadi, Jumat 24 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencananya, peresmian akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersamaan dengan peresmian bandara megah itu. Khusus untuk terowongan, proyeknya dikerjakan November 2018-Desember 2019 dan menelan anggaran Rp 293 miliar.
Konstruksi underpass, kata Ahmad, sudah didesain sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada. Panjangnya sampai di ujung mencapai 1,406 kilometer dan yang tertutup atau berada di bawah terowongan sepanjang 1,05 kilometer.
Underpass ini dibagi dalam dua jalur, setiap jalur ada 2 lajur dengan lebar setiap lajur 7,85 meter. Adapun terowongan setinggi 5,1 meter.
Untuk kepentingan keamanan, di kedua mulut terowongan dilengkapi lampu flip-flop dan pengeras suara untuk selalu mengingatkan pengendara berhati-hati. Selain disediakan sebanyak delapan unit Emergency Exit, exhaust fan, dan penerangan.
“Kecepatan kendaraan maksimal 40 kilometer per jam, dan pengumuman melalui speaker yang kamisampaikan ada tiga bahasa: Indonesia, Inggris dan Jawa.”
Pengguna jalan juga dilarang berhenti di dalam underpass, juga tidak boleh berswafoto dan dilarang membuang sampah. Selama perjalanan juga diminta untuk menghidupkan lampu. Underpass ini juga dipantau dengan kamera CCTV untuk keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.
“Underpass ini sudah laik operasi dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan,” kata Ahmad menambahkan.
Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta, Sigit Sapto Raharjo, mengatakan underpass ini menjadi yang terpanjang di Indonesia. Masyarakat bisa memanfaatkan jalur ini agar perjalanan lebih cepat dan tidak memutar.
Camat Temon Djaka Prasetya berharap ada dampak ekonomi tersendiri dari dioperasikannya terowongan dan bandara ini bagi masyarakat setempat. Dia mengamati keduanya berkembang menjadi obyek wisata baru.