Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 14 dari 16 kecamatan di daerah itu terdampak hujan abu dan batu usai Gunung Marapi erupsi pada Ahad, 3 Desember 2023. Hal itu diungkapkan Sekretaris BPBD Agam Olkawendri. "Ini data yang kita peroleh dari masing-masing camat," kata dia pada Ahad, 3 Desember 2023.
Ia mengatakan, ada kecamatan yang terdampak hujan abu dan batu. Namun, ada pula yang hanya terdampak hujan abu saja. Sebanyak empat kecamatan yang terdampak hujan abu dan batu di antaranya Kecamatan Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek dan Malalak.
Sedangkan kecamatan yang terdampak hujan abu sebanyak 10 kecamatan yakni, Kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, Ampek Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan dan Kamang Magek.
"Kecamatan Palupuh dan Ampek Nagari tidak terdampak erupsi Gunung Marapi," katanya.
Ia menambahkan, warga di empat kecamatan terdekat dengan Gunung Marapi masih bertahan di rumah mereka usai gunung tersebut erupsi. Namun, mereka disarankan tidak ke luar rumah dan memakai masker, agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). "Jangan ke luar rumah dan gunakan masker ketika berpergian," katanya.
Ia mengakui, ada sebanyak 47 orang pendaki saat erupsi. Sudah turun sebanyak 19 orang dan yang belum turun 28 orang. BPBD Agam telah berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, TWA Gunung Api Marapi, pihak nagari atau desa, kecamatan.
"Mudah-mudahan pendaki turun dengan selamat semuanya," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Sebanyak 42 Pendaki Masih Terjebak di Kawasan Gunung Marapi, 28 Lainnya Telah Dievakuasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini