Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Gempa Rusak Ratusan Rumah di Bogor dan Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG

Gerakan tanah dari rangkaian gempa itu menggetarkan bangunan sehingga membuat struktur bangunan melemah.

11 Desember 2023 | 13.08 WIB

Warga melihat bangunan rusak akibat gempa bumi di Pamijahan, Bogor, Rabu, 11 Maret 2020. ANTARA/ Yulius Satria Wijaya
Perbesar
Warga melihat bangunan rusak akibat gempa bumi di Pamijahan, Bogor, Rabu, 11 Maret 2020. ANTARA/ Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rentetan gempa yang bersumber di darat merusak seratusan rumah warga di Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa merusak tergantung kekuatan atau besaran magnitudo gempa, jarak, dan kedalaman sumber gempa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Meskipun magnitudo gempanya 4,0 tapi kedalamannya 5 kilometer, itu ground motion masih kuat sehingga bisa menimbulkan kerusakan ringan,” katanya Senin, 11 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gempa bermagnitudo 4,0 itu terjadi pada 8 Desember 2023 pukul 02.00 WIB. Guncangannya terasa di daerah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur, seperti Kalapanunggal dan Cicurug. Skala intensitas gempanya, menurut BMKG, yaitu III MMI atau getaran terasa di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.

Sumber atau episenter gempa terletak pada titik koordinat 6,73 derajat Lintang Selatan dan 106,61 derajat Bujur Timur. Berlokasi di darat dengan kedalaman 5 kilometer, jaraknya sekitar 25 kilometer arah barat daya pusat Kota Bogor.

Sebelumnya tak jauh dari sumber gempa itu pada Rabu malam, 6 Desember 2023, terjadi dua kali gempa dalam kurun waktu satu jam. Pada pukul 20.20 dan 21.20 WIB, gempa dengan kekuatan magnitudo yang sama yaitu 3,0 di daerah Sukabumi, wilayah Bogor Barat, Cisolok, Bayah, Leuwiliang, dengan skala intensitas gempa antara II - III MMI.

Gerakan tanah dari rangkaian gempa itu, menurut Daryono, menggetarkan bangunan sehingga membuat struktur bangunan melemah. “Digoyang lagi, digoyang lagi, jadi ambyar lama-lama,” kata dia.

Penyebab rangkaian gempa itu, menurut BMKG, dari pergerakan sesar lokal. “Itu gempa swarm, ada kaitan interaksi antara vulkanisme dan sesar,” ujar Daryono. Dia membantah gempa itu berasal dari Gunung Salak. Menurutnya, gempa yang terjadi merupakan lanjutan dari swarm pada 2019.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa Jumat dini hari itu menyebabkan setidaknya 144 rumah rusak di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers BNPB di Jakarta, Sabtu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa gempa bumi yang pusatnya berada pada kedalaman lima kilometer di sekitar 25 kilometer arah barat daya Kota Bogor antara lain menyebabkan kerusakan bangunan di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Di daerah itu, gempa bumi menyebabkan tujuh rumah dan satu mushala rusak serta berdampak pada tujuh keluarga yang terdiri atas 21 jiwa di Kampung Cigarehong serta mengakibatkan tujuh rumah dan satu mushala rusak serta berdampak pada tujuh keluarga yang terdiri atas 31 jiwa di Kampung Pada Jaya.

Selain itu, petugas masih mendata dampak gempa bumi di Kampung Pada Jembar RT 04 RW 09 dan Kampung Cimapag RT 01 RW 12. Ia mengatakan bahwa gempa bumi telah memaksa 11 keluarga yang terdiri atas 41 jiwa mengungsi di wilayah Kecamatan Pamijahan.

Di wilayah Kabupaten Sukabumi, gempa bumi antara lain menyebabkan sembilan rumah rusak berat, 28 rumah rusak sedang, dan 37 rumah rusak ringan di Kampung Pasirmasigit, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan. Gempa berdampak pada 27 keluarga di kampung itu.

Gempa bumi juga menyebabkan satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 14 rumah rusak ringan serta berdampak pada 16 keluarga yang terdiri atas 56 jiwa di Desa Mekarjaya.

Selain itu, gempa bumi menyebabkan 29 rumah rusak ringan di Desa Cihamerang, mengakibatkan satu rumah rusak ringan di Desa Tugu Bandung, serta menyebabkan satu rumah rusak berat, sembilan rumah rusak sedang, dan tiga rumah rusak ringan di Desa Kabandungan.

Dengan demikian, gempa bumi total mengakibatkan kerusakan 14 rumah dan dua mushala di Kabupaten Bogor serta menyebabkan 11 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 81 rumah rusak ringan di Kabupaten Sukabumi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus