Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan gempa yang berpusat di barat daya Bayah, Banten, sore ini berhubungan dengan sumber megathrust.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Update parameter gempa selatan Banten magnitudo 5,3, kedalaman 47 kilometer, berasosiasi dengan sumber gempa subduksi lempeng (megathrust)," tulis Daryono di media sosial Twitter miliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya gempa mengguncang dari perairan dekat Bayah, Banten, pada Minggu sore ini, 9 Oktober 2022. Data awal BMKG menyebut kekuatannya 5,5 dalam skala Magnitudo dan tidak berpotensi tsunami
Gempa terjadi tepatnya pada puku 17.02 WIB dengan pusatnya berada 26 kilometer arah barat daya Bayah. Kedalaman pusat gempa itu 12 kilometer.
Getaran dari gempa itu bisa dirasakan antara lain di Tangerang Selatan dan Jakarta. "Seperti bergerak tadi," kata Gavin, warga di Tangerang Selatan.
Dalam keterangannya via akun media sosial, Daryono langsung menduga gempa dipicu deformasi/patahan pada slab lempeng di zona transisi Megathrust-Benioff. "Gempa ini diduga gempa Intra-slab (gempa dalam lempeng)," cuitnya.
Baca:
Gempa M5,5 Mengguncang dari Banten Sore Ini, Terasa Sampai Jakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.