Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat agar mewaspadai potensi hujan es yang masih bisa terjadi dalam dua bulan mendatang, yakni Maret dan April 2022. Beberapa wilayah daerah yang diperkirakan dilanda hujan es sepekan terakhir, adalah Surabaya, Bekasi, Lampung, dan wilayah sekitar luar jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan es ini telah diprediksi sebelumnya. Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Sutikno hujan es ini adalah fenomena alamiah. Beberapa penelitian menunjukkan hujan es disebabkan karena suhu di permukaan bumi cukup rendah, sehingga kristal es akan mencapai bumi dalam bentuk es.
Hujan es ini bisa dilihat tanda-tandanya beberapa waktu sebelumnya. Berikut tanda alam yang mengiringi yang bisa diprediksi terjadi setengah sampai satu jam sebelumnya dengan tingkat akurasi 50 persen:
1. Sehari sebelum turun hujan es, udara terasa panas dan gerah.
Ini akibat radiasi matahari yang kuat disertai dengan kelembaban yang tinggi di kawasan dataran tinggi.
2. Mulai pukul 10.00 terlihat Awan Cumulus
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awan ini berwarna putih berlapis-lapis, di antara awan itu ada satu jenis yang mempunyai batas tepi sangat jelas. Awan itu berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol, seperti yang kerap muncul.
3. Pada tahap berikutnya, awan itu akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus.
4. Ada pepohonan yang dahan dan rantingnya mulai bergoyang cepat, disertai udara dingin.
Biasanya, hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras yang tiba-tiba. Apabila hujan gerimis maka angin kencang tidak terjadi.
Jika dalam satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim pancaroba, akan ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang. Angin ini bisa berupa puting beliung maupun tidak.
GERALDI OWEN A