Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pohon-pohon besar dan tinggi dari jenis meranti, keruing, dan katuka di hutan Toloulaggo di Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, ditebangi oleh masyarakat.
Kayu-kayunya dijual kepada pemilik resor dan penginapan peselancar di pulau-pulau kecil di Siberut Barat Daya.
Penginapan yang berada di dalam kawasan hutan produksi itu harus mengurus perizinan berusaha pemanfaatan hutan sebelum 3 November 2023.
PULAU Libbut di mulut Teluk Katurei di ujung tenggara Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, merupakan salah satu destinasi para peselancar dari mancanegara. Di pulau kecil di Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya, yang bisa dikelilingi dalam lima menit berlari ini sedang dibangun sebuah penginapan atau kamp peselancar. Ada tiga bangunan dari kayu meranti yang sudah berdiri. Bangunan itu bergaya uma—rumah adat Mentawai—dengan atap dari daun pohon sagu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Artikel ini terbit di edisi cetak dengan judul "Penginapan Marak, Hutan Terkoyak"