Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Essential Services Reform (IESR) memproyeksikan sektor energi terbarukan berpotensi menciptakan jutaan lapangan kerja baru. "Sekitar 3,2 juta lapangan pekerjaan," kata Manajer Program Transformasi Energi Deon Arinaldo dalam sebuah diskusi di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 23 Januari 2024.
Deon Arinaldo menambahkan, jumlah tersebut belum termasuk potensi pekerjaan baru dari sektor lain yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap sektor energi terbarukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Deon juga memperkirakan bahwa terdapat 1,3 juta lapangan pekerjaan di sektor energi berbasis fosil yang akan hilang. "Jadi ada 3,2 (lapangan pekerjaan) yang tercipta, tetapi yang saat ini ada sekitar 1,3 juta di (energi) fosil, di migas, batu bara, dan sektor pendukungnya mungkin bisa terdisrupsi," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pekerja di sektor energi berbasis fosil yang terdampak tidak serta-merta dapat dipekerjakan ulang pada pekerjaan di bidang energi terbarukan. Oleh karena itu, Deon menekankan pentingnya penerapan transisi energi yang berkeadilan guna mengantisipasi potensi hilangnya lapangan pekerjaan akibat sektor energi terbarukan tersebut.
ANTARA