Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Jet Siluman Jepang F-3 Diklaim Lebih Canggih dari F-35 AS

Jepang mengembangkan pesawat tempur siluman F-3, yang disebut-sebut lebih canggih dari F-35 milik Amerika.

23 September 2019 | 16.32 WIB

Prototipe pesat tempur siluman Jepang F-3 (military-today.com)
Perbesar
Prototipe pesat tempur siluman Jepang F-3 (military-today.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jet siluman Jepang yang baru F-3 akan mulai menggantikan lebih dari seratus pesawat tempur bermesin tunggal F-2 buatan Mitsubishi akhir 2030-an.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dikutip dari National Interest, beberapa waktu lalu, F-3 diklaim lebih tangguh daripada jet siluman andalan Amerika Serikat F-35 .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kajian Pertahanan Jangka Menengah 2019 Jepang diam-diam memutuskan maju mengembangkan pesawat tempur siluman superioritas udara Mitsubishi F-3 generasi keenam. Pesawat itu dirancang secara domestik.

Pada Februari 2019, Kementerian Pertahanan Jepang mengkonfirmasi persyaratan kinerja F-3 akan dirilis dalam anggaran 2020, dengan pengembangan secara resmi dimulai pada 2021 dan penerbangan pertama ditargetkan  2030.

Sebuah channel televisi Jepang pada Maret 2018 mengungkap rekaman close-up dari mesin turbofan XF 9-1 berkekuatan tinggi. Mesin canggih dan radar Array yang dipindai secara elektronik sedang diperbaharui dan dikembangkan untuk program F-3.

Secara khusus juga diungkapkan biaya pengembangan program yang diproyeksikan sebesar 5 triliun Yen, setara US$ 45 miliar. Biaya per-pesawat  melebihi angka 20 miliar Yen (US$ 179 juta).

 X-2 Shinshin (militarytoday.com)

Perjalanan jet siluman Jepang dimulai pada 2016, yang mencapai tonggak teknologi ketika menerbangkan Advanced Technology Demonstrator (ATD) X-2 Shinshin. Dalam pengembangan sejak 2007, ATD seharga US$ 350 juta merupakan inovasi untuk kemampuan manuver ekstrem dan kecepatan penerbangan jelajah super.

Namun, ATD bukan prototipe untuk pesawat tempur yang lengkap. Tokyo awalnya menolak proyek US$ 45 miliar itu, sehingga  pengembangan lebih lanjut ikut terhenti.

Industri penerbangan militer yang maju sulit memulai kembali setelah gangguan panjang ketika para insinyur pensiun, pabrik tutup dan teknologi menjadi ketinggalan zaman. Jika Jepang tidak mulai mengembangkan pesawat tempur sekarang, menjadi tidak mungkin untuk melakukannya di masa depan, dan akan tetap tergantung pada perusahaan pertahanan yang berbasis di AS.

Berita lain terkait perkembangan F-3 dan jet tempur lain, bisa Anda simak di Tempo.co.

NATIONAL INTEREST | JAPAN TODAY

 

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus