Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Kebakaran Hutan, Sumsel Siagakan 5 Helikopter dan Hampir 1.000 Personel

BPBD Sumatera Selatan sebelumnya ajukan 10 helikopter untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun ini.

22 Juli 2024 | 09.19 WIB

Petugas dari Manggala Agni Daops OKI dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa, 7 November 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 60 orang petugas Manggala Agni dari Daops OKI, Banyuasin, Lahan dan Muba untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut yang terbakar sejak 30 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Perbesar
Petugas dari Manggala Agni Daops OKI dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa, 7 November 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 60 orang petugas Manggala Agni dari Daops OKI, Banyuasin, Lahan dan Muba untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut yang terbakar sejak 30 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Palembang - Sebanyak hampir 1.000 personel gabungan tengah disiagakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan. Saat ini ada 12 wilayah yang menjadi prioritas bencana karhutla di Sumatera Selatan. Sebagian bahkan tergolong sangat prioritas karena memiliki lahan gambut tergolong luas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Daerah sangat prioritas itu mencakup Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin. Daerah-daerah tersebut juga telah menaikkan statusnya menjadi Siaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari BPBD Sumsel ada 80 personel yang disiagakan untuk karhutla, belum lagi dari TNI/Polri, Manggala Agni, dinas-dinas terkait dan sebagainya. Mungkin hampir 1.000 personel akan disiagakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan, M Iqbal Alisyahbana, usai Apel dan Simulasi Karhutla di Griya Agung, Kota Palembang, Sabtu 20 Juli 2024.

Iqbal mengatakan, berbagai perlengkapan dan peralatan seperti pompa dan alat pelindung diri juga telah disiagakan untuk penanganan Karhutla yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan senilai Rp 6,5 miliar tersebut dalam rangka memitigasi dan meminimalisir dampak dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini.

Berbagai mitigasi juga dilakukan. Iqbal menambahkan, untuk penanganan jalur udara telah disiapkan sebanyak lima helikopter, terdiri dari empat untuk waterbombing dan satu untuk patroli pemantauan titik api (hotspot). "Ada lima helikopter dari pengajuan kami yang sebanyak 10 helikopter, delapan untuk waterbombing dan dua untuk patroli," ujar Iqbal.

Dia mengklaim, semua upaya telah dilakukan dalam penanganan karhutla, baik lewat darat maupun udara. Namun, menurutnya, siapapun tak bisa melawan alam. Sekalipun, Iqbal menambahkan, kondisi cuaca tahun ini sesuai prediksi BMKG, "Lebih soft dibandingkam 2023. El nino sudah berlalu dan kini masuk la nina."

BPBD, kata Iqbal, juga berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat dan anak sekolah untuk menjaga lingkungan. Kerja sama akan dijalin dengan BNPB untuk mendidik siswa sekolah di Sumatera Selatan melalui buku pelajaran tentang bahaya karhutla, antisipasi, dan lainnya.

"Kami ingin mengubah mindset agar di masa mendatang tak ada lagi karhutla. Kami juga akan koordinasi dengan dinas pendidikan," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus