Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Sebanyak hampir 1.000 personel gabungan tengah disiagakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan. Saat ini ada 12 wilayah yang menjadi prioritas bencana karhutla di Sumatera Selatan. Sebagian bahkan tergolong sangat prioritas karena memiliki lahan gambut tergolong luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daerah sangat prioritas itu mencakup Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin. Daerah-daerah tersebut juga telah menaikkan statusnya menjadi Siaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari BPBD Sumsel ada 80 personel yang disiagakan untuk karhutla, belum lagi dari TNI/Polri, Manggala Agni, dinas-dinas terkait dan sebagainya. Mungkin hampir 1.000 personel akan disiagakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan, M Iqbal Alisyahbana, usai Apel dan Simulasi Karhutla di Griya Agung, Kota Palembang, Sabtu 20 Juli 2024.
Iqbal mengatakan, berbagai perlengkapan dan peralatan seperti pompa dan alat pelindung diri juga telah disiagakan untuk penanganan Karhutla yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan senilai Rp 6,5 miliar tersebut dalam rangka memitigasi dan meminimalisir dampak dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini.
Berbagai mitigasi juga dilakukan. Iqbal menambahkan, untuk penanganan jalur udara telah disiapkan sebanyak lima helikopter, terdiri dari empat untuk waterbombing dan satu untuk patroli pemantauan titik api (hotspot). "Ada lima helikopter dari pengajuan kami yang sebanyak 10 helikopter, delapan untuk waterbombing dan dua untuk patroli," ujar Iqbal.
Dia mengklaim, semua upaya telah dilakukan dalam penanganan karhutla, baik lewat darat maupun udara. Namun, menurutnya, siapapun tak bisa melawan alam. Sekalipun, Iqbal menambahkan, kondisi cuaca tahun ini sesuai prediksi BMKG, "Lebih soft dibandingkam 2023. El nino sudah berlalu dan kini masuk la nina."
BPBD, kata Iqbal, juga berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat dan anak sekolah untuk menjaga lingkungan. Kerja sama akan dijalin dengan BNPB untuk mendidik siswa sekolah di Sumatera Selatan melalui buku pelajaran tentang bahaya karhutla, antisipasi, dan lainnya.
"Kami ingin mengubah mindset agar di masa mendatang tak ada lagi karhutla. Kami juga akan koordinasi dengan dinas pendidikan," kata dia.