Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Berita Tempo Plus

Dari Tambang Jadi Taman

Di Sawahlunto akan dibangun taman keanekaragaman hayati di bekas lubang tambang batu bara. Menanam vegetasi lokal yang hilang akibat pertambangan.

18 Juni 2022 | 00.00 WIB

Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta menanam bibit pohon nangka saat pencanangan Taman Kehati Emil Salim, di Sawahlunto, Sumatera Barat, 8 Juni 2022. Dok Humas Pemko Sawahlunto
Perbesar
Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta menanam bibit pohon nangka saat pencanangan Taman Kehati Emil Salim, di Sawahlunto, Sumatera Barat, 8 Juni 2022. Dok Humas Pemko Sawahlunto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Lahan bekas lubang tambang terbuka seluas hampir 25 hektare di Sawahlunto akan dibangun menjadi kawasan ekowisata.

  • Diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

  • Akan ditanam hingga 10 ribu tanaman dari 96 spesies tumbuhan lokal Sawahlunto.

LAHAN seluas 24,28 hektare di kota kecil di sebelah timur laut Kota Padang, Sumatera Barat, akan dibangun menjadi sebuah taman alam. Taman yang berada di Kota Sawahlunto itu dinamai Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Emil Salim. Taman itu berada di atas lahan bekas lubang tambang terbuka batu bara yang berhenti beroperasi pada 1923.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Dini Pramita

Dini Pramita saat ini adalah reporter investigasi. Fokus pada isu sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus